TBC di Kota Malang Masih Tinggi

JagatBisnis.com –  Penyakit tuberkulosis (TBC) masih menjadi salah satu ancaman serius bagi masyarakat di Kota Malang, Jawa Timur. Pada tahun ini terdata ada 2.200 kasus aktif TBC di Kota Malang dengan jumlah sebenarnya diduga bisa lebih dari itu. Penyakit ini sangat mematikan.

“Tak dipungkiri besar kemungkinan masih banyak pasien yang belum masuk dalam data maupun lolos pantauan. Sehingga jumlah kasus TBC aktif bisa jadi melebihi data resmi yang dipegang Dinas Kesehatan,” Wali Kota Malang, Sutiaji, saat kegiatan Jejaring Layanan Tuberkulosis (TB) di Kota Malang, Jawa Timur, Rabu (27/10/2021).

Oleh sebab itu, dia meminta keterlibatan semua pihak, mulai rumah sakit, puskesmas hingga kelompok dasawisma di RT dan RW untuk membantu mengawasi agar pasien tak putus pengobatan minimal 6 bulan. Sebab banyak kasus pasien yang tidak minum obat atau minum hanya di bawah tiga bulan saja.

Baca Juga :   YPJ Gandeng Media, Lebih Aktif Angkat Isu TBC

“Semua pihak harus terlibat aktif dalam melokalisir dan mendata kasus TBC di Kota Malang. Sebab bila itu tak dimaksimalkan, maka berpotensi menjadi wabah. Apalagi penyakit ini seringkali terlambat disadari oleh pasien. Makanya, kelompok dasawisma bisa dilibatkan mendata sekaligus literasi tentang kesehatan di masyarakat,” ungkap Sutiaji.

Baca Juga :   Hujan Es di Malang, Begini Penjelasan BMKG

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Malang, Husnul Muarif, mengatakan, TBC adalah penyakit yang disebabkan infeksi bakteri ke paru-paru. Hal itu harus selalu diwaspadai masyarakat. Adapun faktor pemicu TBC di wilayahnya karena permukiman yang kumuh dengan sanitasi tak layak sampai kesadaran pentingnya kesehatan masyarakat.

Baca Juga :   374 Warga Lembata Idap Penyakit TBC

“Sanitasi yang layak sampai jaringan air bersih sudah banyak masuk ke permukiman padat. Karena TBC itu juga erat dengan kebersihan lingkungan dan sanitasi layak termasuk ventilasi,” pungkas Husnul. (*/esa)

MIXADVERT JASAPRO