Tanggap Kemenkes Terkait Vaksin AstraZeneca Kedaluwarsa di Kudus

JagatBisnis.com –  Sebanyak 4 ribu dosis vaksin AstraZeneca di Kudus, Jawa Tengah diketahui kedaluwarsa per 30 Oktober 2021. Menanggapi hal tersebut, Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Siti Nadia Tarmizi menjelaskan, vaksin yang dikirim ke daerah sudah menjadi milik dan tanggungjawab daerah.

“Seharusnya Kabupaten Kudus sejak awal melaporkan kepada provinsi, jika masih ada stok.
Kalau sampai kedaluwarsa, berarti selama ini mereka tidak melaporkan kalau ada sisa stok,” katanya di Jakarta, Kamis (4/11/2021).

Dia mengaku, sangat menyanyangkan hal itu bisa terjadi. Padahal, jika dilaporkan, sisanya bisa dikirim ke daerah lain yang cakupannya masih rendah. Kalau ada masalah distribusi, ada masalah di masyarakat, ini memang harus daerah menemukan inovasi-inovasi untuk mengatasi hal tersebut.

Baca Juga :   IMUT Bermanfaat untuk Pemenuhan Gizi Keluarga Atasi Stunting

“Kudus sendiri baru 62 persen dosis pertama. Jadi, susah kalau sudah dekat baru disampaikan atau baru dilaporkan. Artinya, ada pengelolaan yang mungkin kurang cermat atau kurang tepat dari Kudus sendiri,” ungkap Nadia.

Baca Juga :   Per Juli 2022, Ada 2 Vaksin Baru dalam Daftar Imunisasi Dasar Lengkap

Sementara itu,Bupati Kudus, HM Hartopo, memaparkan vaksin yang kedaluwarsa tersebut merupakan bagian 50 ribu dosis vaksin yang dikirim Pemerintah Provinsi Jawa Tengah pada 12 Oktober 2021. Padahal, puluhan ribu dosis vaksin AstraZeneca untuk Kudus telah tiba di Gudang Dinas Kesehatan Jawa Tengah sejak 2 Oktober 2021.

Baca Juga :   Kemenkes Tambahkan 900 Bed di Wisma Haji Pondok Gede dan Jamin Ketersediaan Oksigen

“Karena jarak antara 12 Oktober ke 30 Oktober 2021 hanya 18 hari, jadi kami kehabisan waktu untuk menyuntikkan 50 ribu dosis vaksin tersebut. Selain itu, cukup banyak masyarakat yang tidak disuntik vaksin AstraZeneca,” jelasnya. (*/esa)

MIXADVERT JASAPRO