Pria Taliban Dilarang Cukur Jenggot karena Tak Sesuai Syariat

JagatBisnis.com –  Penguasa baru Afghanistan, Taliban terkini saja menghasilkan ketentuan terkini bab mencegah juru cukur di provinsi Helmand Afghanistan untuk mencukur ataupun memotong janggut, sebabnya diucap karena melanggar pemahaman mereka kepada dasar syariat hukum Islam.

Ketentuan terkini ini men catat serentetan pemisahan yang diberlakukan kepada masyarakat Afghanistan yang didasarkan pada pemahaman Taliban kepada hukum syariat Islam.

” Kamu segera diberitahu kalau mulai hari ini, mencukur brewok dan memainkan nada di tempat gunting rambut dan tempat kolam renang biasa dilarang keras,” demikian suara statment daulat setempat pada Minggu( 26 atau 9) diambil dari BBCnews.

Baca Juga :   Taliban Hanya Terbitkan 6000 Paspor per Hari, Warga Afghanistan Berebut

” Jika terdapat tempat gunting rambut ataupun kolam renang biasa yang didapati mencukur brewok siapa juga ataupun memainkan nada, mereka akan ditindak sesuai prinsip- prinsip syariah dan mereka tidak akan memiliki hak untuk meringik,” ekstra statment itu.

Kelompok Taliban sebelumnya melaporkan akan mempraktikkan ketentuan yang lebih lunak pada warganya dibanding kepemimpinan mereka pada 2 dasawarsa yang lalu di Afghanistan.

Tetapi statment itu tidak searah dengan kenyataan yang terdapat di alun- alun. Terdapat banyak informasi pertanyaan perlakuan agresif dan kejam oleh Taliban sejak kelompok ini berdaulat pada medio Agustus lalu, mulai dari penangkapan dan penyerangan kepada reporter, setelah itu pemakaian pecut kepada perempuan yang turut muncul rasa, sampai ganjaran gantung di depan biasa untuk pelaku kesalahan.

Baca Juga :   Februari, Taliban Kembali Buka Universitas

Tak cuma itu, wanita di Afghanistan pula terdampak sejumlah ketentuan terkini yang diaplikasikan Taliban. Taliban tidak memperbolehkan wanita untuk meneruskan pembelajaran padahal sebelumnya mereka berkomitmen akan memperbolehkan wanita berpelajaran.

Baca Juga :   Persenjataan Militer Milik AS yang Kini Dikuasai Taliban

Sepanjang ini, cuma pria Afghanistan yang diserukan untuk kembali berpelajaran oleh Taliban.

Ketentuan pantangan pembelajaran ini nyatanya sempat diberlakukan pula saat Taliban berdaulat antara tahun 1996 sampai 2001 dahulu. Saat itu, Taliban mencegah wanita untuk menempuh pembelajaran dan bertugas, dan amat menghalangi hak- hak mereka.

Saat ini, wanita Afghanistan pula mendapatkan perlakuan seragam. Para wanita bahkan tidak disertakan dalam rezim terkini Taliban, dan bahkan dalam sebagian permasalahan diperintahkan meninggalkan tempat kegiatan mereka.(pia)

MIXADVERT JASAPRO