Orang Miskin di Jakarta Bertambah, Corona Bikin Banyak Karyawan Dipecat

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan

JagatBisnis.com – Jumlah orang miskin di Jakarta naik. Penyebabnya adalah Corona. Sejak Corona melanda negeri ini pada Maret 2020, banyak karyawan kena PHK. Bahkan, pedagang dan perusahaan banyak juga yang tutup karena rugi.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengungkap jumlah warga miskin di Jakarta naik saat pandemi Corona atau COVID-19. Anies meminta jajarannya bergerak cepat agar jumlah warga miskin bisa berkurang.

“Bila dahulu masyarakat berekonomi lemah atau rentan jumlahnya lebih sedikit, ketika masa pandemi meningkat agak besar. Karena itu, di 2022, perlu ada keseriusan untuk membuat program terkait kesejahteraan rakyat secara langsung, khususnya di aspek kesehatan pendidikan dan aspek kegiatan usaha ukuran mikro dan kecil,” kata Anies Baswedan dalam Musrenbang Provinsi DKI Jakarta 2021 yang digelar secara virtual, Rabu (14/4/2021).

Baca Juga :   Survei: 60 Persen Konsumen Indonesia Mengaku Kesehatan Fisik dan Mental Memburuk saat Pandemi

Anies tak memaparkan detail angka peningkatan warga miskin di Jakarta selama pandemi Corona. Meski demikian, berdasarkan data BPS Jakarta, jumlah penduduk miskin di DKI pada 2020 memang meningkat dibanding tahun sebelumnya.

Baca Juga :   Pemkot Kendari Masih Tunggu Instruksi Mendagri Soal Larangan Perayaan Tahun Baru

BPS menyebut penduduk miskin di DKI Jakarta pada 2018 berjumlah 373 ribu jiwa. Jumlah penduduk miskin kemudian turun pada September 2019 menjadi 362 ribu jiwa.

Penduduk miskin di DKI Jakarta kemudian meningkat pada 2020 menjadi 481 ribu jiwa. Pandemi Corona sendiri diketahui terjadi pada 2020.

Dia mengatakan perbaikan ekonomi harus memperhatikan ekonomi mikro. Menurutnya, jumlah usaha mikro di Jakarta sangat besar.

“Kita juga harus mengedepankan program-program untuk recovery ekonomi, bukan sekadar untuk memfasilitasi industri besar, menengah, tapi juga harus memberikan secara khusus perhatian pelaku mikro yang jumlahnya amat besar di Jakarta,” jelasnya.

Baca Juga :   Kepedulian Sosial Sharp Raih Penghargaan dari Nusantara CSR Award 2020

Dia meminta regulasi di bidang ekonomi bisa mendorong sektor swasta berjalan cepat. Dengan begitu, kata Anies, pemulihan ekonomi bisa berjalan optimal.

“Cepatnya sektor swasta bergerak akan sangat berdampak pada penyerapan tenaga kerja, dalam pajak pendapatan daerah, itu semua memiliki implikasi yang langsung di dalam recovery kita,” ujar Anies.(HAB)

MIXADVERT JASAPRO