Masuk Musim Hujan, PLN Jaga Keandalan Setrum

jagatBisnis.com – Memasuki musim hujan, PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Unit Induk Distribusi Jakarta Raya melakukan sejumlah upaya untuk menjaga keandalan kelistrikan.

General Manager PLN Disjaya, Doddy B Pangaribuan mengatakan, pihaknya sudah memetakan wilayah di Jakarta yang rawan tergenang air. Daerah itu akan menjadi perhatian utama PLN di musih hujan.
“Kami cermati ada 17 kecamatan dari total 47 kecamatan dan 25 kelurahan dari 265 kelurahan yang rawan genangan air atau banjir di 5 kota di DKI Jakarta,” kata Doddy dalam Konferensi Pers Virtual, Jakarta, Kamis (1/10/2020).

Menurut dia, secara umum pasokan listrik UID Disjaya masih mencukupi dimana supply pasokan mencapai 11,5 Giga Watt (GW) dimana beban listrik baru mencapai 4,7 GW.

Selain itu, pihaknya pun telah melakukan peninggian gardu distribusi di sejumlah wilayah guna memastikan genangan air tidak merusak gardu. “Antisipasi dengan peninggian gardu dan sudah 99 gardu yang kami tinggikan, tahun ini sebanyak 80 gardu distribusi jadi hampir mendekati 100% gardu kami relatif aman dari banjir,” terang Doddy.

Selain itu, ia memastikan PLN Disjaya juga mendata kebutuhan listrik untuk 210 pompa air guna mengendalikan banjir. Untuk kebutuhan pompa air, PLN Disjaya menyiapkan dua lapis pasokan listrik yang dilengkapi peralatan switching atau peralihan otomatis jika salah satu sumber pasokan menemui kendala. “Juga dilengkapi fasilitas remote controle yang dioperasikan dari kantor kami di Gambir. Ada 6 pintu air yang diamankan,” kata Doddy.

Doddy meminta para pemangku kepentingan turut terlibat mensosialisasikan langkah tanggap darurat jika terjadi banjir di wilayah masing-masing.

Ia memastikan PLN menyediakan pusat layanan aduan selama musim penghujan guna membantu komunikasi dengan masyarakat.

“Kesiapan kami lewat Disaster Receiver Center (DRC) sebagai Pusat pemantauan kondisi sistem kelistrikan, juga ada Detasemen Layanan Khusus 123 (Deyansus 123), ada empat posko di Jakarta sedrta kordinasi dengan instansi terkait,” pungkas Doddy.

Dalam kesempatan ini Doddy mengatakan, PLN telah menurunkan tarif listrik pelanggan golongan rendah non subsidi, untuk periode Oktober hingga Desember 2020. Hal ini untuk meringankan beban masyarakat di tengah tekanan pandemi Covid-19.

Mulai Oktober 2020 PLN telah menurunkan tarif listrik sebesar Rp 22,5 per Kilo Watt hour (KWh) dari sebelumnya sebesar Rp 1.444,70 per KWh, penurunan tarif listrik tersebut berlaku hingga Desember 2020. “Mulai triwulan IV, melalui pemerintah kita diminta menurunkan tarif Tenaga listrik,” kata Doddy.

Doddy mengakui, penurunan tarif listrik untuk pelanggan golongan rendah terbilang kecil. Namun, Hal tersebut merupakan upaya PLN dalam membantu meringankan beban masyarakat di tengah pandemi virus Corona baru (Covid-19). “Mungkin saat 0andemi ini kecil, tapi diharapkan mengurangi tekanan masyarakat saat pandemi,” tuturnya.

Berikut daftar pelanggan yang mendapatkan penurunan tarif listrik:
1. R-1 TR 1300VA
2. R-1 TR 2200 VA
3. R-2 TR 3500 VA -5500 VA
4. R-3 TR 6600 VA
5. B-2 TR 6600 VA – 200 kVA

Sementara untuk pelanggan rumah tangga daya 450 VA mendapatkan diskon 100 persen (digratiskan), dan pelanggan rumah tangga daya 900 VA bersubsidi mendapatkan diskon 50% yang sudah dimulai sejak April 2020. Selain itu, keringanan juga diberikan bagi pelanggan bisnis kecil daya 450 VA dan industri kecil daya 450 VA dengan diskon 100 persen. (ser)

MIXADVERT JASAPRO