JagatBisnis.com – Permintaan masyarakat kepada Majelis Ulama Indonesia (MUI) supaya dapat menghasilkan ajaran mengizinkan sholat berjamaah dengan merapatkan shaf terjawab.
Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Cholil Nafis, merespons perihal itu sesudah terdapat rencana diperbolehkannya konser music di tengah endemi.
Kiai Cholil, melalui cuitannya di alat sosial juga, luang meminta supaya pemeluk kembali merapatkan shaf, sebagai jawaban atas rencana itu.
Di era endemi Covid- 19 ini, Ajengan Cholil mempersilakan pemeluk Mukmin yang terletak di wilayah PPKM tingkat 1 ataupun alam hijau untuk merapatkan kembali shaf saat melakukan sholat berjamaah di langgar. Tetapi dengan memo, masker tetap digunakan.
” Aku memberikan anjuran, kalau mereka yang terletak di tempat yang simpan, alam hijau ataupun PPKM tingkat 1, silakan rapatkan shafnya, tetapi tetap sholatnya gunakan masker,” tutur ia.
Ajengan Cholil menjelaskan, perihal itu berdasarkan ajaran MUI 14 atau 2020 tentang penajaan ibadah dalam suasana terjadi wabah Covid- 19. Tidak hanya berdasarkan ajaran MUI, ia berikan anjuran itu setelah mendapatkan informasi dari ahli kalau orang yang menggunakan masker itu 85 persen dapat menghindari penjangkitan Covid- 19.
” Hingga saat ini kita kembali pada shaf yang rapat, rapat yang tertib. Kita menjajaki perintah Rasul. Tetapi kita tetap menghindari( penjangkitan Covid- 19) dengan cara gunakan masker. Setelah itu( setelah sholat berakhir), betul tidak harus rapat lagi. Dapat dilindungi jaraknya,” tuturnya.
Tetapi Ajengan Cholil pula menegaskan, saat sebelum memutuskan pertanyaan dirapatkannya shaf, warga Mukmin yang terletak di alam hijau ataupun wilayah PPKM tingkat 1 tetap wajib terlebih dahulu bertanya dengan Satgas Covid- 19.” Dan pula bermufakat dengan jamaah langgar sekitar,” ucapnya. (pia)
