jagatBisnis.com – Hari Apoteker Sedunia atau World Pharmacist Day (WPD) yang diperingati setiap tanggal 25 September selalu dijadikan momentum untuk menunjukkan kontribusi apoteker. Sehingga pasien dan masyarakat mendapatkan manfaat terbesar ketika mengakses obat dan teknologi kesehatan. Untuk memperingati WPD tahun ini, Pengurus Pusat Ikatan Apoteker Indonesia (PP IAI)
Ketua Umum PP IAI, Nurul Falah Eddy Pariang mengatakan, dunia farmasi sangat dipengaruhi oleh perkembangan teknologi saat ini. Salah satunnya masyarakat sangat mudah mengakses obat-obatan, alat kesehatan (alkes) dan informasi kesehatan secara online. Padahal, hingga saat ini pemerintah masih tumpang tindih mengeluarkan peraturan mengenai hal tersebut, terutama terkait jenis obat yang dilarang dijualbelikan secara online.
“Kami sebagai apoteker, mengetahui kalau akses dan informasi melalui online tidak selalu bisa menjamin keselamatan dan keamanan pasien. Bisa jadi, masyarakat sebenarnya tidak menyadari dampak dan bahayanya mengakses obat, alkes dan informasi secara online bukan dari sumber yang benar dan tepat,” katanya dari keterangan tertulis terkait Peringatan WPD 2020 yang bertema, “Cermat Menyikapi Informasi dan Peredaran Obat Online”, yang diterima di Jakarta, Sabtu (26/09/2020).
Menurutnya, sebagai panduan paling mudah dan aman membeli obat online adalah di marketplace farmasi yang banyak dikenal masyarakat sebagai apotek atau perusahaan farmasi. Selain itu, apotekernya bisa mudah diakses untuk mendapatkan informasi mengenai obat yang dibeli.
“Makan pada peringatan tehun WPD tahun ini kami mengajak semua anggota kami untuk terlibat memberikan edukasi kepada masyarakat. Sehingga dapat terhindar dari dampak yang tidak diinginkan, saat mengakses obat, alkes dan informasi secara online,” ungkapnya.
Sementara itu, Ketua Panitia WPD PP IAI 2020, Lilik Yusuf Indrajaya, menambahkan, sejak awal September lalu, pihaknya sudah mengadakan kegiatan edukasi kepada masyarakat sebagai rangkaian acara peringatan WPD 2020 ini. Di antaranya lomba pemasangan twibbon di media sosial. Selain itu, pihaknya juga menggelar lomba video edukasi antar Pengurus Cabang (PC) IAI se-Indonesia.
“Pada 24 Sepetember 2020, secara serentak para peserta lomba sudah mengunggah video edukasinya ke kanal Youtube masing-masing PC. Saat ini sudah ada ratusan video yang diunggah. Video-video itu akan dinilai di tingkat Pengurus Daerah terlebih dulu. Pemenang di tingkat Pengurus Daerah akan dikirimkan ke PP untuk dinilai oleh juri nasional,” paparnya.
Masih ada 2 kegiatan lain, lanjut dia, yaitu webinar Apoteker Berbagi Ilmu Pada Masyarakat untuk kader PKK se Indonesia pada Rabu, 30 September 2020, serta apoteker Guru Tamu untuk siswa/siswi SMA dan sederajat di seluruh Indonesia, pada 8 Oktober 2020 yang digelar secara virtual. (eva)
