Berhati Mulia, Guru di India Bagikan Ratusan Ponsel ke Murid Tak Mampu

JagatBisnis.com –   Perjuangan Bharti Kalra menghindari sejumlah anak didik dari keluarga tidak sanggup putus sekolah.

Seorang guru bernama Bharti Kalra tidak bermukim bungkam saat dihadapkan pada suasana ini. Ia berniat seluruh muridnya memiliki perlengkapan ahli alhasil tidak yang tertinggal pelajaran.

” Tingkatan kelulusan kategori 10 dan kategori 12 mencapai 100%. Ini terjadi kala kita tidak dapat lihat wajah dan wajib berpindah ke daring. Hasil ini amat melegakan,” tutur Bharti yang berprofesi sebagai delegasi kepala sekolah sebuah sekolah negara di Delhi.

Baca Juga :   10.000 Paket Bansos Kemensos untuk Jurnalis

Dalam sistem pembelajaran India, hasil tes kategori 10 dan kategori 12 amat memastikan untuk siswa dengan cara akademis.

Tetapi, raihan ini bukan masalah mudah.

Para siswa di sekolah yang diatur Bharti menyambut ponsel pintar dengan cara bebas dalam 2 bulan.

Sekolah yang diatur Bharti memiliki 2. 600 anak didik, beberapa besar berawal dari keluarga tidak sanggup.

Ketika endemi Covid mulai menyerang India, Bharti mengerti kalau penataran wajib berpindah ke daring. Ia pula mafhum kalau siswa- siswinya tidak sanggup mendapatkan teknologi yang dibutuhkan untuk berlatih online.

Baca Juga :   Aplikasi Bansos Online Diluncurkan

Melalui dorongan teman dan ahli saudaranya, Bharti mampu melangsungkan 321`smartphone` alias ponsel pintar untuk dibagikan pada murid- murid yang membutuhkan.

 

Bagi Bharti, sekolahnya sanggup menulis kelulusan 100% karena para anak didik menemukan ponsel dengan cara bebas untuk berlatih.

Penguasa Delhi juga sepakat. Karena itu, pada peringatan Hari Guru bulan September, Bharti menyambut apresiasi atas berbagai upayanya.

Lalu apa yang membuat Bharti berusaha sedemikian keras untuk para muridnya?

Kematian dalam keluarga murid

Baca Juga :   10.000 Paket Bansos Kemensos untuk Jurnalis

Pada Juli lalu, kala endemi Covid memforsir penutupan sekolah, Bharti ditugaskan untuk memantau cara penataran daring.

” Guru- guru memberitahu aku kalau dalam sebuah kategori bermuatan 40 siswa, cuma terdapat 10 sampai 12 yang mendatangi kategori online,” paparnya.

Saat Bharti sedang mempertimbangkan solusi supaya para anak didik dapat tetap berlatih, ia menyambut berita memasygulkan dari salah satu keluarga muridnya.

” Salah satu anak didik aku mengatakan ia tidak dapat membeli ponsel pintar karena ia terkini saja kehabisan bapaknya 5 hari lalu.” (pia)

MIXADVERT JASAPRO