Ekbis  

Bea Cukai Aktif Asistensi Laksana Ekspor UMKM Daerah

JagatBisnis.com  – Dalam rangka mendukung pemerintah dalam program pemulihan ekonomi nasional (PEN) untuk menjaga stabilitas sistem keuangan dengan tujuan melindungi, mempertahankan, dan meningkatkan kemampuan ekonomi para pelaku usaha dalam menjalankan usahanya, Bea Cukai gencar mendorong potensi ekspor daerah. Melancarkan hal tersebut, kantor-kantor pelayanan Bea Cukai secara aktif mengasistensi tata laksana ekspor bagi para penggiat usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di berbagai daerah.

CV. Putih, salah satu perusahaan kerajinan besi di Kabupaten Tulungagung menerima asistensi Bea Cukai Blitar untuk dapat memasarkan produknya ke luar negeri melalui ekspor. Kepala Kantor Bea Cukai Blitar, Akhiyat Mujayin, pada Rabu (03/03) mengatakan kunjungan Bea Cukai Blitar pada tanggal 17 Februari 2021 lalu untuk meyakinkan CV. Putih siap ekspor. “Perusahaan tersebut sudah cukup lama berkeinginan untuk memasarkan produknya ke luar negeri namun masih belum memiliki gambaran sama sekali tentang bagaimana cara melakukan ekspor. Maka kami memberikan penjelasan terkait prosedur dan syarat-syarat yang diperlukan untuk melakukan ekspor,” katanya.

Selain memberikan penjelasan terkait aturan di bidang ekspor, Bea Cukai Blitar juga memberikan gambaran dan tips untuk mengatasi masalah yang mungkin muncul saat akan melakukan ekspor. Hal serupa juga dilaksanakan Bea Cukai Gresik dengan membantu UMKM SiP Ekspor untuk pembuatan NIB dan tata laksana ekspor agar memahami bagaimana perdagangan internasional serta bisa melakukan ekspor.

Baca Juga :   Ini Kewajiban Pengangkut Dalam National Logistic Ecosystem (NLE)

Kelompok Penyulingan Minyak Atsiri “Bunga Tani” di daerah Wayame Ambon juga menjadi UMKM yang diasistensi Bea Cukai. Pada tanggal 23 Februari 2021, Bea Cukai Ambon menemui Ketua Kelompok Penyulingan Minyak Atsiri “Bunga Tani”, La Yappi untuk menjembatani setiap permasalahan dan kendala yang dihadapi UMKM tersebut, untuk kemudian dikoordinasikan dengan instansi terkait, yang pada akhirnya diharapkan mampu untuk menembus pasar ekspor.

“Maluku adalah daerah yang kaya akan hasil alamnya. Beberapa di antaranya yaitu produk hasil pertanian dan perkebunan. Minyak nilam yaitu salah satu minyak atsiri yang dihasilkan oleh pohon nilam yang mempunyai banyak kegunaan, mulai dari pembunuh serangga, hingga bermanfaat pula sebagai obat-obatan. Di pertemuan tersebut, La Yappi menyampaikan proses bisnis yang dilakukan selama ini, yaitu penyulingan terhadap beberapa produk pertanian/perkebunan seperti pohon nilam, cengkeh, pala, sereh merah, dan sereh putih yang menghasilkan minyak atsiri. Kendala yang dihadapi adalah keterbatasan ketel untuk penyulingan minyak nilam yang dapat meningkatkan produksinya. Untuk itulah kami hadir, agar mengembangkan proses bisnis mereka dan berhasil memasarkan produknya di kancah internasional,” kata Kepala Kantor Bea Cukai Ambon, Saut Mulia.

Baca Juga :   Optimalkan Pelayanan dan Pengawasan, Bea Cukai Terus Jalin Sinergi

Selain UMKM La Yappi, Bea Cukai Ambon juga mengasistensi Ma Olla, produsen rempah-rempah yang merupakan mitra kerja Garuda Indonesia yang sering memasarkan produk ke Jakarta, Bandung, Surabaya melalui kargo Garuda. Bea Cukai Ambon mencoba menggali lebih dalam serta berdiskusi terkait potensi ekspor yang dimiliki dan kendala yang dihadapi Ma’ Olla selama ini. “Sejak zaman penjajahan dulu, Provinsi Maluku kaya akan sumber daya alamnya terutama rempah-rempah. Sampai sekarang masih banyak negara negara eropa maupun asia lainnya yang membeli rempah rempah dari Indonesia. Melihat peluang tersebut Bea Cukai Ambon dan beberapa instansi terkait mencari eksportir-eksportir baru untuk melakukan ekspor dari Maluku, seperti Ma Olla yang berencana mengirim sampel cengkeh, kayu manis, kenari, dan pala ke Jepang,” ungkap Saut yang berkomitmen mendukung penuh upaya ekspor tersebut untuk menaikkan perekonomian daerah Maluku.

Baca Juga :   Bea Cukai Tanjung Emas dan BNN Gagalkan Penyelundupan Sabu Senilai Rp140 Juta

Tak berbeda, di Pamekasan, Bea Cukai Madura juga melaksanakan asistensi ekspor kepada industri kecil dan menengah (IKM) di Madura. Pada asistensi tahap pertama di tanggal 24 Februari 2021 Bea Cukai melakukan perubahan NIB untuk mendapatkan akses kepabenan, selain itu juga diberikan edukasi terkait cara pengisian modul ekspor.
Melihat semangat para pelaku UMKM/IKM dalam melakukan ekspor di berbagai daerah, Bea Cukai pun semakin yakin bahwa ekspor IKM akan semakin banyak terlaksana sehingga dapat mendorong pemulihan ekonomi nasional. (srv)

MIXADVERT JASAPRO