JagatBisnis.com – Wakil Ketua Komisi III, Ahmad Sahroni, memastikan pihaknya akan menggali berbagai hal terkait kasus penembakan Brigadir Yosua. Ia menyebut, selama ini yang menjadi pertanyaan publik adalah apa motif penembakan tersebut.
“Kita tentunya ingin menggali banyak hal, jadi rapatnya akan gelar terbuka. Mungkin selama ini yang jadi pertanyaan banyak pihak adalah: Motifnya apa? Kenapa harus membunuh?,” kata Sahroni, Rabu (24/8).
“Ini semua pasti tanya, jadi akan kami tanyakan. Selain itu kami di Komisi III akan tetap awasi proses pernyelidikannya sampai kejaksaan agar semua terang benderang,” lanjutnya.
Sahroni menyebut, kejadian penembakan ini tidak serta merta memunculkan urgensi atas revisi UU Kepolisian. Menurutnya, daripada merevisi UU, yang terpenting adalah memastikan revolusi mental di tubuh Polri.
“Soal UU itu jangan karena ada kasus per kasus, jadi UU selalu diubah. Sebenarnya UU yang sudah ada itu baik dan cukup, jadi tidak terburu-buru. Yang justru lebih penting adalah merevolusi mental di tubuh Polri,” tuturnya.
Dia menyebut banyak pihak menanti apa yang akan dilakukan Polri, setelah kasus penembakan Brigadir Yosua mendapat perhatian publik.
“Dengan adanya kasus ini, apa yang akan dilakukan Kapolri? Apakah keterlibatan yang 83 itu secara langsung atau tidak? Akan bagaimana tindak lanjutnya? Ini yang kita minta pertanggungjawaban dan saat ini adalah momentum yang tepat,” tutur Sahroni.
Lalu terkait judi online, Bendahara Umum NasDem itu juga menyapaikan bahwa upaya pemberantasannya memang merupakan salah satu program Kapolri Jenderal Listyo Sigit yang masif dilakukan.
“Itu kan memang perintah Kapolri untuk memberantas judi baik darat maupun online, begitu juga narkoba. Kita juga mau lihat apakah ini komitmen seterusnya atau hanya momentum per momentum saja, itu juga akan kami tanyakan,” tutup Sahroni. (pia)