JagatBisnis.com – PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR), perusahaan menara telekomunikasi yang berada di bawah Grup Djarum, akan melakukan aksi korporasi dalam bentuk Penambahan Modal dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu I (PMHMETD I) atau rights issue. Dalam aksi ini, TOWR menargetkan penghimpunan dana sebesar Rp 5,49 triliun.
TOWR akan menerbitkan sebanyak 8,08 miliar saham baru, yang setara dengan 13,91% dari jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh setelah rights issue (tidak termasuk saham treasuri). Saham baru ini memiliki nilai nominal Rp 10 per saham, dengan harga pelaksanaan ditetapkan pada Rp 680 per saham.
Hak Pemegang Saham Lama
Setiap pemegang 619 saham lama yang tercatat dalam Daftar Pemegang Saham (DPS) pada 10 Juli 2025 pukul 16.00 WIB akan memperoleh 100 HMETD (Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu). Satu HMETD memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli satu saham baru dengan membayar penuh pada saat pemesanan.
Dukungan dan Sikap Pemegang Saham Mayoritas
Pemegang saham utama, PT Sapta Adhikari Investama (SAI), yang memiliki 52,46% saham TOWR, telah menyatakan tidak akan melaksanakan haknya dalam rights issue ini. SAI juga tidak akan mengalihkan HMETD yang tidak digunakan.
Sebaliknya, PT Dwimuria Investama Andalan (DIA), yang menguasai 8,33% saham, menyatakan akan melaksanakan seluruh haknya. DIA juga akan bertindak sebagai pembeli siaga, yakni pihak yang bersedia membeli sisa saham baru yang tidak diambil oleh pemegang saham lainnya, dengan jumlah maksimal 7,39 miliar lembar.
Manajemen TOWR menyatakan bahwa jika terdapat HMETD yang tidak dilaksanakan, sisa saham akan dialokasikan kepada pemegang saham lain yang mengajukan pemesanan lebih besar dari haknya.
Tujuan Penggunaan Dana Rights Issue
Dana yang diperoleh dari rights issue ini — setelah dikurangi biaya emisi — akan digunakan untuk meningkatkan kepemilikan saham TOWR di PT Profesional Telekomunikasi Indonesia (Protelindo), anak usaha yang saat ini telah dimiliki hampir sepenuhnya oleh TOWR.
Jadwal Rights Issue
Tanggal cum-HMETD di pasar reguler dan negosiasi jatuh pada 8 Juli 2025, diikuti dengan ex-HMETD pada 9 Juli 2025. Sementara di pasar tunai, cum-HMETD akan berlangsung pada 10 Juli 2025, dan ex-HMETD pada 11 Juli 2025.
Distribusi HMETD dijadwalkan pada 11 Juli 2025, dan pencatatan saham baru di Bursa Efek Indonesia (BEI) akan dilakukan pada 14 Juli 2025. Periode perdagangan dan pelaksanaan HMETD berlangsung selama lima hari, yakni mulai 14 hingga 18 Juli 2025.
Aksi rights issue ini telah mendapat persetujuan dari Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB), yang mengizinkan TOWR untuk menerbitkan saham baru hingga maksimal 15 miliar lembar saham. Langkah ini dinilai strategis untuk memperkuat struktur modal dan kendali atas lini bisnis utama, terutama dalam menghadapi permintaan tinggi atas infrastruktur telekomunikasi nasional. (Zan)