Ekbis  

Dua Anak Usaha Medco Energi (MEDC) Kantongi Fasilitas Kredit US$ 500 Juta dari Bank Internasional

Dua Anak Usaha Medco Energi (MEDC) Kantongi Fasilitas Kredit US$ 500 Juta dari Bank Internasional

JagatBisnis.com – PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) kembali menunjukkan langkah strategis dalam memperkuat pendanaan jangka menengahnya. Pada 26 Juni 2025, dua anak usaha MEDC, yakni Medco E&P Grissik Ltd (MEPG) dan Far East Energy Trading Pte. Ltd (FEET), resmi menandatangani perjanjian fasilitas kredit senilai maksimal US$ 500 juta atau sekitar Rp 8,1 triliun (kurs asumsi Rp 16.200 per dolar AS).


Medco Bertindak Sebagai Penjamin, Didukung Empat Bank Internasional

Dalam keterbukaan informasi kepada Bursa Efek Indonesia (BEI), disebutkan bahwa MEDC bertindak sebagai penjamin pinjaman dalam transaksi ini. Sementara itu, jajaran bank pemberi pinjaman mencakup lembaga keuangan ternama:

  • Australia and New Zealand Banking Group Limited – Singapore Branch

  • ING Bank N.V. – Singapore Branch

  • MUFG Bank Ltd.

  • Standard Chartered Bank – Singapore Branch

Perjanjian ini memiliki jangka waktu hingga 30 September 2028, memberikan ruang likuiditas yang kuat bagi anak usaha Medco untuk mendukung ekspansi dan operasional jangka menengah.


Fokus untuk Strategi Pendanaan Jangka Menengah

Corporate Secretary MEDC Siendy K. Wisandana menyatakan bahwa perolehan fasilitas kredit ini merupakan bagian dari strategi pendanaan grup secara keseluruhan, dengan tetap mengacu pada regulasi yang berlaku.

“Transaksi ini merupakan transaksi material berdasarkan POJK No. 17/2020, namun bukan merupakan transaksi afiliasi ataupun benturan kepentingan sesuai POJK No. 42/2020,” ungkapnya dalam keterbukaan, Selasa (1/7).


Medco Energi Terus Ekspansif

Langkah ini menyusul manuver strategis lainnya, termasuk akuisisi hak partisipasi Repsol di PSC Corridor yang diumumkan sebelumnya, menunjukkan komitmen Medco untuk memperkuat portofolio energi dan infrastruktur energi regionalnya.

Dengan tambahan fasilitas kredit ini, Medco diyakini akan memiliki fleksibilitas finansial lebih besar untuk menjalankan rencana ekspansi bisnis, investasi proyek, hingga penguatan rantai pasok energi secara berkelanjutan. (Zan)