JagatBisnis.com – PT Trans Power Marine Tbk. (TPMA) tetap optimistis mampu mencatat pertumbuhan kinerja sebesar 5% hingga akhir tahun 2025, meski industri pelayaran masih dibayangi tekanan akibat ketidakpastian ekonomi global.
Direktur TPMA, Rudy Sutiono, mengungkapkan bahwa pihaknya berharap kondisi pasar akan membaik pada paruh kedua tahun ini. “Harapan kami di semester kedua tahun ini kondisi akan lebih baik, seperti halnya di tahun-tahun sebelumnya, sehingga target dapat tercapai sesuai yang telah ditetapkan,” jelas Rudy, Selasa (1/7).
Untuk menjaga momentum kinerja, TPMA memfokuskan upaya pada optimalisasi operasional seluruh armada. Mengingat bisnis TPMA sangat bergantung pada volume muatan, efisiensi dan utilisasi armada menjadi prioritas utama.
“Selain itu kami juga mencari pengangkutan spot-spot yang tentunya lebih memaksimalkan penggunaan armada kami,” tambah Rudy.
TPMA juga menjaga keseimbangan antara jasa pengangkutan jarak jauh dan kegiatan transshipment, guna memastikan keberlanjutan pendapatan dan efisiensi operasional.
Lanjutkan Ekspansi Armada
Meski pasar sedang lesu, TPMA tetap melanjutkan rencana ekspansi armadanya. Bersama anak usaha dan perusahaan asosiasi, TPMA menargetkan penambahan 29 unit tongkang, 28 tug boat, dan satu floating crane yang akan diterima secara bertahap mulai semester II-2025.
Untuk mendukung rencana ini, perusahaan mengalokasikan anggaran belanja modal (capital expenditure/CAPEX) sebesar US$ 100 juta. Dana tersebut akan bersumber dari kas internal dan fasilitas pinjaman bank. “Penambahan armada tahun ini akan banyak terserap di semester kedua, sementara saat ini hanya uang muka yang dibayarkan ke galangan kapal,” ujar Rudy.
Laba Naik Meski Pendapatan Turun
Hingga kuartal I-2025, TPMA mencatat pendapatan sebesar US$ 26,48 juta, turun 7,05% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai US$ 28,49 juta. Namun demikian, perseroan berhasil meningkatkan laba bersih menjadi US$ 5,79 juta dari sebelumnya US$ 5,71 juta di kuartal I-2024.
Kinerja ini menunjukkan kemampuan perusahaan dalam menjaga profitabilitas di tengah tekanan pendapatan, sekaligus memberi harapan bahwa strategi efisiensi dan ekspansi akan menjadi kunci pertumbuhan berkelanjutan. (Mhd)