JagatBisnis.com – PT Ingria Pratama Capitalindo Tbk (GRIA), emiten pengembang properti yang fokus pada hunian terjangkau, mencatatkan pertumbuhan kinerja solid sepanjang tahun buku 2024. Pendapatan GRIA naik 35,56% year-on-year (yoy) menjadi Rp 65,02 miliar, dibandingkan Rp 47,96 miliar pada tahun sebelumnya.
Laba tahun berjalan juga melonjak signifikan sebesar 68,55% menjadi Rp 5,78 miliar, dari Rp 3,43 miliar pada tahun 2023. Capaian ini diumumkan dalam paparan publik tahunan (Public Expose) yang digelar pada Senin, 30 Juni 2025.
Kontribusi Terbesar dari Kalimantan
Kinerja positif GRIA didorong oleh peningkatan penjualan unit perumahan, terutama dari proyek yang dikembangkan di Kalimantan. Pada 2024, GRIA berhasil menjual 333 unit rumah, meningkat 31,6% dibandingkan tahun sebelumnya.
Direktur Keuangan Hugofeber Parluhutan menjelaskan, “Kontribusi penjualan terbesar berasal dari proyek di Kalimantan yang tumbuh hampir 70%. Untuk proyek di Jawa Barat, pertumbuhannya mencapai 30%.”
Memasuki semester pertama 2025, GRIA telah membukukan penjualan 180 unit rumah, naik 20,8% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Angka ini memperkuat keyakinan bahwa bisnis GRIA tetap tumbuh di tengah tantangan ekonomi makro yang masih membayangi sektor properti.
Fokus pada Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR)
GRIA terus memfokuskan strategi bisnisnya untuk menghadirkan hunian layak dan terjangkau bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR). Komitmen ini juga mendukung program pemerintah melalui Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman dalam mewujudkan target 3 juta unit rumah, sebagaimana dicanangkan Presiden Prabowo Subianto.
Salah satu proyek andalan yang saat ini tengah dikembangkan adalah Gria Mahakam City (GMC) di Lok Bahu, Samarinda. Proyek ini mengusung konsep hunian terjangkau dengan kualitas bangunan yang tetap mengutamakan kenyamanan dan keamanan.
“Kami ingin memastikan bahwa setiap keluarga bisa memiliki hunian yang aman dan nyaman, tanpa harus mengorbankan kualitas,” pungkas Hugofeber. (Hky)