JagatBisnis.com – PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) menjalin kerja sama strategis dengan Bank Islam Brunei Darussalam (BIBD) melalui penandatanganan perjanjian Islamic Risk Participation. Kerja sama ini memungkinkan kedua bank melakukan transaksi berbasis syariah khususnya untuk portofolio dengan underlying Letter of Credit (L/C).
Wakil Direktur Utama BSI, Bob Tyasika Ananta, menyebut kolaborasi ini sebagai langkah penting dalam memperkuat posisi BSI di pasar internasional sekaligus mendorong peningkatan transaksi antar bank syariah di kawasan ASEAN.
“Kerja sama ini diharapkan membuka peluang baru dalam trade finance antar bank syariah dan menjadi pintu gerbang pengembangan kerja sama di kawasan ASEAN,” ujar Bob dalam keterangan resmi, Senin (30/6).
Bisnis trade finance BSI menunjukkan tren positif dengan volume transaksi mencapai USD 1,3 miliar pada 2024, tumbuh USD 30,2 juta dibanding tahun sebelumnya. Mayoritas transaksi berasal dari ekspor, impor, dan supplier financing. Dengan kerja sama ini, BSI optimis potensi bisnis 2025 bisa mencapai USD 25 juta.
BSI kini masuk dalam 10 besar bank syariah global berdasarkan kapitalisasi pasar. Kolaborasi dengan BIBD diharapkan semakin mengokohkan posisi BSI sekaligus menjadi penggerak utama industri keuangan syariah di tingkat regional dan global.
Selain itu, BSI sudah memiliki kantor cabang luar negeri di Dubai dan sedang mempersiapkan cabang di Arab Saudi yang dijadwalkan beroperasi penuh pada 2026, fokus pada ekosistem haji dan umrah.
Penandatanganan kerja sama ini berlangsung dalam rangkaian acara BSI International Expo 2025, yang bertujuan mempromosikan industri halal Indonesia ke pasar global melalui pameran, seminar, hiburan, dan business matching. (Zan)