JagatBisnis.com – PT Fimperkasa Utama Tbk (FIMP), emiten yang bergerak di bidang konstruksi, menatap optimis pemulihan kinerja sepanjang tahun 2025 setelah mencatat penurunan signifikan pada 2024.
Sepanjang tahun buku 2024, FIMP membukukan pendapatan usaha sebesar Rp 5,87 miliar, turun 17,9% dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai Rp 7,15 miliar. Penurunan ini juga berdampak pada laba bersih perusahaan yang merosot 51,7% menjadi Rp 310,07 juta. Beban langsung turut menurun sebesar 16,9% menjadi Rp 4,38 miliar.
Direktur Utama Fimperkasa Utama, Mohamad Mulky Thalib, menyampaikan bahwa sepanjang 2025 perusahaan menghadapi tantangan akibat ketidakpastian dan perlambatan ekonomi makro global. Namun, ia tetap yakin kinerja perusahaan akan membaik di tahun ini.
“Meskipun kami belum menetapkan target pertumbuhan secara spesifik, saat ini kami tengah menjajaki sejumlah proyek baru, termasuk persiapan lahan dan jasa pra-konstruksi bangunan. Kami juga memantau belanja pemerintah terkait proyek pengembangan infrastruktur,” ungkap Mulky dalam paparan publik.
Untuk meningkatkan kinerja operasional, FIMP akan mengandalkan keahlian dan keunggulan kompetitif yang dimiliki agar dapat terlibat dalam berbagai proyek swasta maupun pemerintah. Mulky menambahkan, pengerjaan proyek infrastruktur pemerintah diharapkan dapat mengurangi risiko ketergantungan perusahaan terhadap proyek tertentu saja.
Dengan strategi tersebut, Fimperkasa Utama optimis mampu membalikkan tren penurunan kinerja dan menapaki masa depan yang lebih cerah di industri konstruksi pada 2025. (Zan)