JagatBisnis.com – Di tengah ketidakpastian global akibat tensi perang dagang antara Amerika Serikat dan China, PT Integra Indocabinet Tbk (WOOD) tetap optimistis menatap tahun 2025. Emiten furnitur nasional ini menargetkan pertumbuhan penjualan hingga 25%, dengan strategi ekspor agresif dan perluasan portofolio produk.
Direktur WOOD, Wang Sutrisno, menyatakan bahwa kinerja perusahaan selama kuartal I-2025 berada di jalur yang tepat. Penjualan tumbuh 20% secara tahunan dan berpotensi melampaui target awal jika kondisi global tetap stabil.
“Bahkan ada kemungkinan naik jadi 25% sampai akhir tahun. Tapi tentu, target ini masih bisa berubah tergantung keputusan tarif baru dari pemerintah AS yang direncanakan rilis 9 Juli 2025,” ujar Wang dalam keterangan resmi di Jakarta, Minggu (15/6).
Ekspor Jadi Motor Pertumbuhan, AS Masih Pasar Utama
Pasar Amerika Serikat masih menjadi penyumbang utama pendapatan WOOD, khususnya dari segmen komponen bangunan. Selain AS, destinasi ekspor lainnya meliputi Jepang, Thailand, Belanda, dan Jerman.
Meski produk WOOD saat ini masih dikenakan tarif masuk sebesar 10% di pasar AS, Wang menyebut belum ada dampak langsung yang signifikan terhadap volume permintaan.
“Kami masih aman. Tidak ada pembatalan pesanan yang berarti. Kami juga terus memperluas segmen baru untuk memastikan pertumbuhan tetap stabil,” katanya.
WOOD juga terus memantau kebijakan suku bunga dari The Fed, mengingat tingkat bunga yang masih tinggi bisa berdampak pada daya beli konsumen global, khususnya di sektor properti dan furnitur.
Kinerja Solid Kuartal I-2025
Berdasarkan laporan keuangan per 31 Maret 2025, WOOD mencatatkan:
-
Pendapatan: Rp 773,5 miliar (naik 20,61% yoy)
-
Laba bersih: Rp 49,5 miliar (naik 17,49% yoy)
-
Penjualan komponen bangunan ekspor: Rp 684,64 miliar (naik 63,76% yoy)
-
Penjualan domestik segmen sama: Rp 2,44 triliun (naik 73,18% yoy)
Strategi Ekspansi: Kawasan Baru & Produk Baru
Untuk menjaga momentum pertumbuhan, WOOD tidak hanya bergantung pada pasar AS. Perusahaan mulai menjajaki peluang ekspor ke kawasan Eropa dan Timur Tengah, melalui kemitraan strategis jangka panjang.
Di sisi produk, WOOD juga memperluas lini bisnis ke segmen furnitur outdoor dan flooring, dua segmen yang mengalami pertumbuhan stabil seiring meningkatnya tren renovasi rumah dan gaya hidup luar ruang pasca-pandemi.
Outlook
Dengan fundamental kuat dan diversifikasi pasar serta produk, WOOD menunjukkan kemampuan adaptif menghadapi ketidakpastian global. Namun, hasil kebijakan tarif baru dari AS yang akan diumumkan pada Juli 2025 akan menjadi faktor krusial dalam menentukan pencapaian target pertumbuhan 25% di akhir tahun. (Mhd)