JagatBisnis.com – PT Prodia Widyahusada Tbk (PRDA) menetapkan pembagian dividen tunai sebesar Rp 162 miliar, setara Rp 172,92 per saham dari laba bersih tahun buku 2024. Langkah ini menjadikan dividend yield PRDA mencapai 6,48%, angka yang cukup menarik bagi investor.
Menurut analis pasar, tingkat yield ini jauh lebih tinggi dibandingkan beberapa emiten lain di sektor healthcare seperti Kalbe Farma (KLBF), Mitra Keluarga (MIKA), dan Sido Muncul (SIDO), yang umumnya menawarkan yield lebih rendah. Hal ini dapat meningkatkan daya tarik PRDA sebagai saham dividen yang kompetitif di sektor layanan kesehatan.
Prospek Cerah dari Tren Preventive Healthcare
Ke depan, PRDA dinilai memiliki peluang pertumbuhan positif, seiring fokus pemerintahan baru terhadap sektor kesehatan preventif. Dukungan kebijakan terhadap preventive healthcare dan digitalisasi layanan medis diyakini dapat menjadi katalis pertumbuhan bagi perusahaan yang dikenal sebagai pionir laboratorium klinik ini.
Meski begitu, ada tantangan yang tetap perlu dicermati, termasuk kondisi daya beli masyarakat yang belum sepenuhnya pulih pasca pandemi.
Saham PRDA Masih Menarik dari Sisi Valuasi
Dari sisi valuasi, saham PRDA dinilai masih cukup menarik, terutama bagi investor yang fokus pada pendapatan pasif dari dividen. Hingga penutupan perdagangan Jumat (2/5), saham PRDA berada di level Rp 2.670 per saham, terkoreksi 3,96% secara harian, namun mencatatkan kenaikan 9,88% dalam sebulan terakhir.
Dengan yield tinggi dan prospek pertumbuhan yang menjanjikan, PRDA berpotensi tetap menjadi pilihan menarik di sektor healthcare untuk tahun ini. (Hky)