JagatBisnis.com – Di tengah perlambatan industri otomotif nasional, PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) tetap optimistis menatap 2025. Emiten komponen otomotif dari Triputra Group ini menargetkan pertumbuhan penjualan dan laba bersih masing-masing sebesar 10% dibanding tahun lalu.
“Kami menargetkan pendapatan tahun ini bisa mencapai sekitar Rp 6 triliun, naik dari Rp 5,5 triliun pada 2024. Laba juga kami proyeksikan tumbuh sekitar 10%,” ujar Presiden Direktur DRMA Irianto Santoso dalam paparan publik virtual, Selasa (22/4).
Hadapi Tantangan Otomotif dengan Inovasi
Kinerja DRMA tentu sangat terkait dengan kondisi industri otomotif. Irianto mengakui bahwa penjualan kendaraan roda empat pada kuartal I-2025 mengalami penurunan, rata-rata hanya sekitar 70.000 unit per bulan, stagnan dibanding tahun sebelumnya.
Namun, pasar kendaraan roda dua masih menyisakan harapan dengan proyeksi pertumbuhan 1%-3% tahun ini.
Strategi: Efisiensi, Inovasi, dan Diversifikasi
Untuk menjaga pertumbuhan di tengah tekanan industri, DRMA mengandalkan tiga strategi utama:
-
Peningkatan efisiensi dan produktivitas, termasuk pemangkasan biaya operasional yang tidak esensial.
-
Inovasi produk melalui ekspansi ke pasar aftermarket, dengan meluncurkan produk auxiliary battery berbasis lithium di bawah merek DC Battery, bagian dari ekosistem Dharma Connect.
“Auxiliary battery ini banyak dibutuhkan di sepeda motor dan mobil modern, dan kami ingin menjadi pemain kuat di sektor ini,” ujar Irianto.
-
Diversifikasi bisnis ke sektor energi, dengan mengembangkan Battery Energy Storage System (BESS). Teknologi ini berfungsi menyimpan energi dari panel surya dan menyasar pasar energi terbarukan.
“Kami telah memasok 600 unit BESS ke pengembang perumahan, dan akan terus ekspansi tahun ini,” tambahnya.
Belanja Modal hingga Rp 400 Miliar
Untuk menunjang ekspansi bisnis, DRMA mengalokasikan belanja modal (capex) sebesar Rp 300 miliar hingga Rp 400 miliar pada 2025. Dana ini akan difokuskan untuk:
-
Pembelian mesin-mesin baru
-
Peningkatan kapasitas produksi
-
Pemasangan satu line produksi otomatis untuk BESS (Hky)