JagatBisnis.com – PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) mengalami penurunan kinerja bottom line pada tahun 2024. Meskipun demikian, prospek jangka panjang perusahaan masih dianggap solid oleh para analis, didorong oleh harga emas global yang diperkirakan akan terus melonjak.
Investment Analyst dari Edvisor Provina Visindo, Indy Naila, mengatakan bahwa prospek MDKA didukung oleh tren harga emas dunia yang diperkirakan akan terus meningkat. Ketidakpastian ekonomi global dan eskalasi perang dagang dipandang sebagai faktor yang mendukung permintaan emas yang kuat.
“Harga emas yang diperkirakan masih akan naik akan mempengaruhi top line dan bottom line MDKA, serta memperbaiki margin perusahaan,” ujarnya kepada Kontan.co.id, Senin (21/4).
Harga emas diperkirakan dapat mencapai US$ 3.400 – US$ 3.500 per ons troi. Dengan estimasi tersebut, harga jual rata-rata emas MDKA diperkirakan berpotensi tumbuh 5%-10%.
Kinerja Operasional dan Proyek Tambang Emas
Sementara itu, analis dari JP Morgan, Benny Kurniawan, menambahkan bahwa dari sisi operasional, segmen emas Tujuh Bukit (TB Gold) menunjukkan kinerja yang sesuai harapan dan diprediksi akan mengalami peningkatan pada kuartal I 2025, seiring dengan lonjakan harga emas global.
Selain itu, bisnis nikel MDKA juga menunjukkan perbaikan, terutama berkat stabilnya harga Nickel Pig Iron (NPI) dan penurunan biaya energi. Namun demikian, margin dari produk matte masih menghadapi tekanan.
Proyek dan Pertumbuhan Jangka Panjang
JP Morgan memperkirakan bahwa MDKA masih memiliki potensi tumbuh signifikan dalam jangka menengah hingga panjang, didorong oleh operasi yang segera dimulai dari proyek tambang emas Pani dan keuntungan dari kenaikan harga emas yang akan memperkuat arus kas operasional serta memperbaiki kondisi neraca keuangan perusahaan.
Namun, Benny juga mengingatkan tentang beberapa risiko utama, seperti potensi kenaikan belanja modal (capex), perlambatan pengembangan proyek tambang tembaga TB Copper, dan ketidakpastian harga komoditas akibat kebijakan tarif global yang dapat mempengaruhi pasar.
Rekomendasi dan Target Harga
Secara keseluruhan, Benny menilai MDKA berada di jalur yang tepat dengan fokus pada proyek emas Pani dan efisiensi di sektor nikel. Ini diperkirakan akan menjadi dua pilar utama yang dapat membawa perusahaan keluar dari tekanan rugi bersih dalam waktu dekat.
Berdasarkan analisis tersebut, Benny mempertahankan rekomendasi overweight dengan target harga Rp 1.950. Sementara itu, Indy merekomendasikan untuk buy MDKA dengan target harga Rp 2.160. (Zan)