Ekbis  

Penjualan Paperocks Indonesia (PPRI) Menurun Selama Ramadan dan Lebaran 2025, Fokus pada Pasar UMKM dan Diversifikasi Produk

Penjualan Paperocks Indonesia (PPRI) Menurun Selama Ramadan dan Lebaran 2025, Fokus pada Pasar UMKM dan Diversifikasi Produk

JagatBisnis.com – PT Paperocks Indonesia Tbk (PPRI), yang dikenal di industri kemasan, mengungkapkan bahwa penjualan selama periode Ramadan dan Lebaran 2025 mengalami kenaikan yang lebih rendah dari tahun-tahun sebelumnya. Meskipun biasanya penjualan selama bulan puasa dan Lebaran dapat melonjak hingga 50%, kali ini peningkatan hanya tercatat sekitar 20%.

Penurunan Daya Beli Masyarakat Jadi Faktor Utama

Menurut Direktur Utama sekaligus pemilik PPRI, Catur Jatiwaluyo, penurunan ini disebabkan oleh turunnya daya beli masyarakat, yang memengaruhi penjualan produk perusahaan di musim Lebaran. “Berdasarkan pengamatan kami, daya beli masyarakat memang cenderung menurun, dan itu mempengaruhi penjualan kami di musim Lebaran kali ini,” ungkap Catur. Meskipun penjualan tetap mencatatkan peningkatan, perusahaan tidak dapat mencapai lonjakan yang biasanya terjadi pada periode yang sama di tahun-tahun sebelumnya.

Baca Juga :   Penjualan Naik, Paperocks Indonesia (PPRI) Tambah Gudang Baru di Semester II-2024

Strategi Jangka Panjang: Fokus pada UMKM dan Diversifikasi Produk

Meski menghadapi penurunan penjualan pada momen Ramadan dan Lebaran, PPRI tetap optimistis dengan rencana bisnis jangka panjang mereka. Salah satunya adalah fokus untuk memasuki pasar UMKM yang dianggap memiliki potensi besar untuk mendorong penjualan di kuartal kedua tahun 2025. Catur menjelaskan, “Kami percaya bahwa pasar UMKM memiliki potensi yang besar untuk meningkatkan sales PPRI, dan kami akan fokus untuk merambah pasar ini.”

Baca Juga :   Potensi Pertumbuhan Signifikan Industri Kemasan di Indonesia pada 2024

Selain itu, perusahaan juga sudah mulai melakukan diversifikasi produk sejak tahun lalu dengan merambah pasar industri non-food. Langkah ini diharapkan dapat memperluas pangsa pasar dan meningkatkan kinerja keuangan PPRI. Untuk mendukung ekspansi pasar ini, PPRI juga mempertimbangkan penambahan kapasitas produksi pada kuartal kedua 2025.

Tantangan Data Pasar dan Persaingan di Industri Kemasan

Namun, Catur juga mengakui bahwa PPRI belum memiliki data akurat mengenai pangsa pasar di industri kemasan, termasuk mengenai penjualan produk kemasan yang dilakukan oleh kompetitor. Hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi perusahaan dalam merumuskan strategi yang lebih tepat dalam bersaing di pasar.

Baca Juga :   Potensi Pertumbuhan Signifikan Industri Kemasan di Indonesia pada 2024

PPRI berkomitmen untuk terus mengembangkan pasar dan produk mereka dengan inovasi, meskipun menghadapi tantangan di sektor penjualan selama musim Lebaran tahun ini. Fokus pada pasar UMKM dan diversifikasi produk diharapkan bisa menjadi pendorong utama dalam jangka panjang, mengingat potensi besar yang dimiliki kedua sektor tersebut. (Hky)