JagatBisnis.com – Emiten pertambangan emas, PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS), berhasil mencatatkan kinerja yang sangat positif pada akhir tahun 2024. Anak usaha dari PT Bumi Resources Tbk (BUMI) ini melaporkan pendapatan sebesar US$ 162,34 juta, melonjak 248% secara year on year (YoY) dibandingkan dengan pendapatan pada tahun sebelumnya yang tercatat hanya US$ 46,64 juta.
Tidak hanya pendapatan yang mengalami lonjakan, laba usaha BRMS juga mengalami kenaikan signifikan, dengan melonjak 150% YoY dari US$ 17,10 juta pada 2023 menjadi US$ 42,80 juta pada 2024. Laba bersih perusahaan pun turut mengalami kenaikan yang menggembirakan, tercatat sebesar US$ 25,13 juta pada 2024, naik 77% YoY dari laba bersih yang tercatat pada tahun sebelumnya, yakni US$ 14,19 juta.
Peningkatan Harga Emas dan Volume Penjualan
Kenaikan kinerja keuangan yang signifikan ini didorong oleh beberapa faktor, salah satunya adalah kenaikan harga jual emas yang mencapai 26% YoY, dari US$ 1.930 per ons troi pada 2023 menjadi US$ 2.442 per ons troi pada 2024. Selain itu, BRMS juga berhasil meningkatkan volume penjualan emas secara luar biasa, dengan peningkatan mencapai 179% YoY, dari 23.270 ons troi pada 2023 menjadi 64.983 ons troi pada 2024.
Direktur & Chief Financial Officer BRMS, Charles Gobel, mengungkapkan bahwa kinerja keuangan yang semakin membaik ini disebabkan oleh peningkatan produksi emas yang lebih tinggi pada 2024, berkat kandungan emas yang lebih tinggi dalam material yang diproses. “Selain itu, kenaikan harga jual emas juga berkontribusi terhadap kinerja keuangan BRMS yang semakin cemerlang,” ujar Charles Gobel dalam siaran persnya.
Ekspansi dan Pengembangan Proyek Tambang
Di sisi lain, Direktur Utama & Chief Executive Officer BRMS, Agus Projosasmito, mengungkapkan bahwa perusahaan baru saja memperluas kerja sama dengan kontraktor tambang PT Macmahon Indonesia (MMI), yang kini mencakup jasa penambangan terbuka (open pit) dan penambangan bawah tanah (underground) di Poboya, Palu.
“Metode penambangan bawah tanah yang sedang dikembangkan sejak awal 2025 diharapkan dapat mulai berproduksi dengan kadar emas yang lebih tinggi pada 2027,” kata Agus Projosasmito.
Dengan ekspansi yang terus dilakukan dan kinerja keuangan yang semakin solid, BRMS menunjukkan prospek yang cerah untuk masa depan, meskipun tantangan global terus berkembang. (Mhd)