JagatBisnis.com – PT Wijaya Karya Beton Tbk (WTON) mencatatkan kinerja keuangan yang impresif pada tahun 2024, dengan berhasil membukukan kenaikan signifikan pada laba bersih dan pendapatan usaha. Laba bersih perusahaan tercatat mencapai Rp 65 miliar, meningkat 90,48% secara tahunan (YoY) dibandingkan dengan Rp 34,12 miliar pada tahun 2023.
Peningkatan laba bersih ini tidak terlepas dari kenaikan pendapatan usaha yang mencapai Rp 4,89 triliun, naik 16,48% YoY dibandingkan dengan pendapatan usaha sebesar Rp 4,20 triliun pada tahun sebelumnya.
Dukungan dari Proyek Infrastruktur dan Ekspansi Pasar
Menurut Sekretaris Perusahaan WTON, Yushadi Abdulhay, kenaikan ini didorong oleh penguatan portofolio proyek infrastruktur dan ekspansi pasar beton pracetak, yang telah menjadi kontributor utama pendapatan WTON. “Kenaikan ini ditopang oleh penguatan portofolio proyek infrastruktur dan ekspansi pasar beton pracetak,” ujarnya dalam keterangan resmi, Kamis (24/3).
Secara rinci, pendapatan perusahaan terbagi dalam beberapa segmen. Segmen produk putar menyumbang Rp 2,54 triliun, sementara produk nonputar berkontribusi Rp 1,71 triliun. Segmen jasa memberikan kontribusi sebesar Rp 131,96 miliar, dan segmen konstruksi berkontribusi sebesar Rp 512,24 miliar.
Efisiensi Beban dan Penurunan Beban Keuangan
Meskipun beban pokok pendapatan WTON tercatat naik 16,54% YoY menjadi Rp 4,52 triliun, perusahaan berhasil menekan beban keuangan. Beban bunga turun signifikan dari Rp 62,96 miliar menjadi Rp 36,78 miliar, sementara beban nilai instrumen keuangan juga mengalami penurunan drastis dari Rp 28,23 miliar menjadi Rp 2,15 miliar.
Sebagai hasilnya, WTON berhasil mencetak laba bruto sebesar Rp 373,68 miliar, meningkat 15,72% YoY dari Rp 322,91 miliar pada tahun sebelumnya. Laba usaha juga naik menjadi Rp 213,4 miliar pada 2024, dibandingkan dengan Rp 191,34 miliar pada 2023.
Perbaikan Struktur Modal dan Kinerja Keuangan yang Stabil
Dengan pencapaian tersebut, WTON membukukan laba bersih per saham dasar sebesar Rp 7,46 di akhir 2024, naik dari Rp 3,92 di akhir 2023. Meskipun jumlah aset turun sedikit menjadi Rp 7,19 triliun dari sebelumnya Rp 7,63 triliun per 31 Desember 2023, WTON berhasil memperbaiki struktur modalnya. Jumlah liabilitas perusahaan turun menjadi Rp 3,50 triliun di akhir 2024 dari Rp 4 triliun pada 2023, sementara jumlah ekuitas tercatat Rp 3,68 triliun, sedikit meningkat dari Rp 3,62 triliun pada akhir tahun 2023.
Kas dan setara kas perusahaan juga menunjukkan peningkatan yang signifikan, dengan jumlah kas yang tercatat sebesar Rp 597,55 miliar pada akhir Desember 2024, naik dari Rp 407,21 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Strategi Efisiensi dan Peluang Proyek Strategis
Yushadi menambahkan, pencapaian positif ini tidak lepas dari strategi efisiensi biaya, penguatan rantai pasok, dan pemanfaatan peluang dalam proyek-proyek strategis yang diambil oleh perusahaan. “Capaian positif ini tidak lepas dari strategi efisiensi biaya, penguatan rantai pasok, serta pemanfaatan peluang di proyek-proyek strategis,” jelasnya.
Dengan kinerja yang solid pada tahun 2024, WTON menunjukkan potensi yang kuat untuk terus tumbuh dan memperkuat posisinya di industri beton pracetak dan infrastruktur di masa depan. (Mhd)