JagatBisnis.com – PT MSIG Life Insurance Indonesia Tbk (MSIG Life) terus berupaya menjaga keseimbangan finansial perusahaan dengan menekan klaim asuransi kesehatan yang dapat membengkak.
Lukman Auliadi, Head of Customer and Marketing MSIG Life, menjelaskan bahwa perusahaan berkomitmen untuk menjaga ketahanan finansial nasabah dengan memastikan kewajiban klaim dibayarkan sesuai dengan ketentuan yang tertera dalam polis. Selain itu, MSIG Life juga mendukung inisiatif pemerintah dan industri asuransi untuk memperkuat sektor asuransi kesehatan melalui kolaborasi dan pemanfaatan data secara efektif di industri. “Dengan demikian, industri menjadi lebih sehat, harga premi bisa lebih terjangkau dan adil,” ujar Lukman dalam wawancara dengan Kontan pada Minggu (23/3).
Tahun sebelumnya, klaim asuransi kesehatan sempat mengalami lonjakan akibat sejumlah faktor, termasuk inflasi medis. Hal ini membuat Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) menyarankan banyak perusahaan asuransi jiwa untuk lebih berhati-hati dan mempertimbangkan kembali strategi pemasaran produk asuransi kesehatan pada 2024.
Menanggapi fenomena tersebut, Lukman mengatakan bahwa MSIG Life selalu menyesuaikan strategi pemasaran dengan kebutuhan nasabah dan perkembangan pasar. Pada 2024, perusahaan tetap menawarkan produk asuransi kesehatan sebagai solusi bagi perlindungan yang semakin dibutuhkan oleh masyarakat. “Fokus utama kami adalah memastikan setiap produk yang kami tawarkan memberikan manfaat yang relevan, berkelanjutan, dan sesuai dengan kebutuhan nasabah,” tambahnya.
Berdasarkan data dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), rasio klaim asuransi kesehatan menurun signifikan pada 2024 menjadi 71,2%, dibandingkan dengan 97,5% pada 2023. Penurunan ini disebabkan oleh strategi manajemen risiko yang diterapkan perusahaan asuransi, seperti re-pricing produk pada 2024 dan perbaikan tata kelola serta penyesuaian fitur asuransi kesehatan.
Dengan langkah-langkah tersebut, MSIG Life berusaha memberikan solusi asuransi kesehatan yang tidak hanya sesuai dengan kebutuhan masyarakat, tetapi juga berkelanjutan dan lebih efisien bagi seluruh pihak yang terlibat. (Mhd)