JagatBisnis.com – PT Austindo Nusantara Jaya Tbk (ANJT) menargetkan pertumbuhan produksi crude palm oil (CPO) sebesar 15% year on year (yoy) pada tahun 2025. Target ini didorong oleh berbagai faktor strategis yang telah disiapkan perusahaan, termasuk peningkatan produksi tandan buah segar (TBS) dari kebun inti dan pembelian TBS dari pihak eksternal. Selain itu, program replanting yang telah dijalankan juga diproyeksikan akan memberikan kontribusi signifikan terhadap peningkatan hasil produksi.
Direktur Keuangan ANJ, Nopri Pitoy, menjelaskan bahwa hingga tahun 2024, ANJT telah melakukan replanting seluas 12.635 hektar, dan lebih dari separuhnya sudah mulai menghasilkan. Tanaman-tanaman muda ini diharapkan memiliki potensi hasil yang lebih tinggi dan akan memberikan kontribusi besar terhadap peningkatan produksi CPO perusahaan.
“Kami akan terus melanjutkan program replanting di perkebunan Pulau Belitung dan Sumatera Utara I untuk menjaga keberlanjutan produksi,” ungkap Nopri dalam keterangan resmi pada Jumat (15/3).
Namun, ANJT mengalami penurunan produksi CPO pada tahun 2024, seiring dengan tren penurunan produksi CPO nasional. Produksi CPO ANJT turun sebesar 13,5%, dari 283.651 ton pada tahun 2023 menjadi 245.395 ton pada tahun 2024. Penurunan ini sebagian besar disebabkan oleh dampak El Nino yang mempengaruhi produksi perkebunan ANJT di Pulau Belitung, Kalimantan Barat, dan Sumatera Selatan pada tahun 2024.
“Selain itu, perkebunan di Sumatera Utara II dan Papua Barat Daya menghadapi tantangan curah hujan tinggi dan banjir yang turut mempengaruhi hasil panen,” jelas Nopri.
Untuk mengatasi tantangan cuaca ekstrem dan dampak perubahan iklim, ANJT telah menginisiasi berbagai program mitigasi, seperti Integrated Pollination System untuk menjaga produktivitas di tengah cuaca panas. Selain itu, perusahaan juga menerapkan Water Management System untuk memitigasi risiko banjir dan Integrated Fire Management System untuk mencegah kebakaran lahan. Tak hanya itu, ANJT juga berfokus pada perbaikan struktur dan nutrisi tanah untuk mempercepat pemulihan produktivitas setelah kekeringan.
“Dengan berbagai strategi dan inisiatif yang telah kami siapkan, kami optimistis ANJT akan terus tumbuh dan memberikan nilai tambah bagi seluruh pemangku kepentingan,” tambah Nopri. (Hky)