JagatBisnis.com – PT Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk (ISSP) optimis akan mencapai target pertumbuhan kinerja yang signifikan pada tahun 2025. Manajemen perusahaan menargetkan peningkatan volume penjualan dan laba sekitar 10%-20% dibandingkan dengan tahun lalu, berkat berbagai katalis positif yang ada di pasar.
Corporate Secretary & Investor Relations ISSP, Johannes Edward, menyampaikan bahwa secara fundamental, Indonesia merupakan salah satu negara favorit di kawasan Asia, selain India. Ditambah dengan proyeksi pemerintah untuk mencapai pertumbuhan ekonomi sebesar 8%, hal ini membuka peluang besar bagi perusahaan untuk meningkatkan kinerjanya.
“Harusnya ini menjadi potensi yang baik untuk kinerja Spindo tahun ini mengingat eksposur kami yang multisektor,” ujar Johannes.
Sebagai bagian dari strategi pertumbuhannya, ISSP akan fokus pada pemenuhan permintaan pasar lokal, dengan memaksimalkan pendekatan langsung kepada pengguna akhir (end user). Hal ini dianggap penting karena pengguna akhir sangat memperhatikan kualitas produk dan konsistensi pengiriman.
Selain itu, ISSP juga telah menyiapkan alokasi belanja modal (capex) sebesar Rp 250 miliar untuk tahun 2025, yang akan digunakan untuk mengembangkan unit 7 yang akan memproduksi pipa diameter besar—produk yang sebelumnya belum bisa diproduksi.
Meski demikian, pada kuartal III-2024, ISSP mencatatkan penurunan pendapatan menjadi Rp 4,31 triliun, turun 9,69% YoY dari Rp 4,77 triliun pada periode yang sama tahun lalu. Laba bersih juga mengalami penurunan 1,5% YoY menjadi Rp 358 miliar, akibat biaya penerbitan obligasi dan penurunan keuntungan selisih kurs.
Dengan langkah-langkah strategis tersebut, ISSP berharap bisa mencapai target pertumbuhannya dan meningkatkan kinerjanya di tahun 2025. (Zan)