Ekbis  

Krakatau Steel (KRAS) Optimis Penuhi Kebutuhan Baja Domestik dengan Kembalinya Operasional Pabrik HSM#1

Krakatau Steel (KRAS) Optimis Penuhi Kebutuhan Baja Domestik dengan Kembalinya Operasional Pabrik HSM#1

JagatBisnis.com – PT Krakatau Steel (Persero) Tbk (KRAS) menargetkan untuk dapat memenuhi kebutuhan baja domestik, terutama dalam mendukung pembangunan infrastruktur dan hilirisasi yang menjadi prioritas pemerintah. Hal ini seiring dengan beroperasinya kembali pabrik HSM#1 yang sempat berhenti beroperasi selama satu setengah tahun.

Direktur Utama Krakatau Steel, Muhamad Akbar Djohan, menjelaskan bahwa permintaan baja nasional diperkirakan akan terus tumbuh sekitar 5,5% seiring dengan pertumbuhan perekonomian Indonesia dan sektor industri pengguna baja. “Dengan data IISIA, kami optimistis permintaan baja nasional akan terus meningkat,” kata Akbar.

Baca Juga :   Tantangan dan Upaya Perbaikan PT Krakatau Steel (Persero) Tbk di Kuartal Pertama 2024

Sebagai informasi, pabrik HSM#1 berhenti beroperasi sejak Mei 2023 dan telah kembali beroperasi pada 30 Desember 2024 dengan berhasil memproduksi coil pertama. KRAS kini berfokus untuk mengoptimalkan kinerja HSM#1 agar dapat memproduksi Hot Rolled Coil (HRC) seoptimal mungkin dan memenuhi kebutuhan baja dalam negeri pada 2025.

Tak hanya itu, KRAS juga tengah mencari peluang efisiensi di berbagai aspek dan berupaya memperluas bisnis di sektor non-baja melalui Krakatau Steel Group untuk menciptakan peluang kinerja baru.

Baca Juga :   PT Pertamina Lubricants dan PT Krakatau Steel Perkuat Ekosistem Industri Nasional

“Seiring dengan beroperasinya kembali pabrik HSM#1, permintaan baja domestik yang terus tumbuh, serta dukungan pemerintah, kami optimistis dapat mencatatkan pertumbuhan dan mencapai target yang ditetapkan pada tahun ini,” ujar Akbar.

Dengan kemampuan produksi HSM yang kini kembali beroperasi, KRAS memproyeksikan pendapatan konsolidasi mencapai Rp 25 triliun pada 2025.

Namun, berdasarkan laporan keuangan hingga kuartal ketiga 2024, KRAS mengalami penurunan pendapatan sebesar 47,95% YoY, dari US$ 1,26 miliar pada periode yang sama di tahun 2023. Laba bruto juga tercatat menurun 39,90% YoY, menjadi US$ 64,3 juta per akhir September 2024.

Baca Juga :   Krakatau Steel Laporkan Kinerja Keuangan Kuartal I-2024: Masih Mencatat Rugi Bersih

Selain itu, KRAS mencatatkan kerugian periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar US$ 185,22 juta, meningkat signifikan dari kerugian US$ 61,40 juta pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Meski begitu, KRAS tetap optimis dengan prospek bisnis ke depan, berfokus pada pemulihan dan ekspansi operasional yang akan mendukung pertumbuhan industri baja domestik. (Mhd)