JagatBisnis.com – PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA), emiten manufaktur komponen otomotif terkemuka di Indonesia, telah menambah portofolio bisnisnya dengan mengembangkan Battery Energy Storage System (BESS). Langkah diversifikasi ini bertujuan untuk memperkuat pertumbuhan dan keberlanjutan bisnis perusahaan.
BESS, yang dikembangkan melalui anak usaha PT Dharma Controlcable Indonesia (DCI), digunakan untuk menyimpan energi dari panel surya dan kini mulai dipasarkan. Dharma Polimetal telah berhasil memproduksi 600 unit BESS yang dipasang pada rumah-rumah yang dibangun oleh pengembang perumahan, berfungsi sebagai sumber energi terbarukan (EBT) mandiri.
Selain untuk sektor perumahan, BESS juga diintegrasikan dengan panel surya untuk mendukung Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik (SPKL). Dalam uji coba, sistem ini dapat menghasilkan energi sebesar 27.5 kWp dari panel surya dan menyimpan energi sebesar 50 kWh dalam BESS, dengan daya charger 30 kW.
Irianto Santoso, President Direktur DRMA, menekankan bahwa diversifikasi bisnis menjadi langkah strategis di tengah tantangan industri, untuk menciptakan sumber pendapatan baru yang mendukung pertumbuhan yang lebih baik di masa depan.
Industri kelistrikan di Indonesia semakin berkembang, didorong oleh kebijakan pemerintah yang mendukung energi terbarukan. Indonesia berkomitmen untuk menghasilkan 75 gigawatt energi terbarukan dalam 15 tahun, dengan panel surya sebagai salah satu solusi utama, yang memberi peluang besar bagi pasar BESS.
Dharma Polimetal juga mendirikan Dharma Connect (DC), ekosistem kolaboratif yang mendukung pengembangan berbagai segmen bisnis seperti battery packs, charging stations, motor listrik, dan konversi kendaraan listrik.
Hingga 30 September 2024, DRMA mencatatkan penjualan Rp4 triliun, dengan pertumbuhan penjualan 20% pada kuartal III 2024. Laba usaha tercatat sebesar Rp548 miliar, menandakan kinerja yang solid meskipun menghadapi tantangan industri. (Zan)