JagatBisnis.com – PT Dyandra Media International Tbk (DYAN) memproyeksikan bahwa industri MICE (Meetings, Incentives, Conferences, and Exhibitions) di Indonesia akan terus berkembang pada tahun 2025. Sekretaris Perusahaan DYAN, Mirna Gozal, menjelaskan bahwa proyeksi ini sejalan dengan pemulihan ekonomi global dan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang diperkirakan mencapai 5,2% pada tahun ini. Menurutnya, sektor industri jasa, termasuk MICE, memiliki peluang besar untuk berkembang, karena sektor ini tidak dapat tergantikan oleh teknologi seperti artificial intelligence.
“Industri MICE sangat dibutuhkan untuk memperkuat hubungan bisnis dan jaringan melalui berbagai acara, yang tentunya tidak bisa digantikan oleh teknologi,” kata Mirna dalam wawancara pada Jumat (24/1).
Potensi Pasar MICE Global dan Peluang di Indonesia
Berdasarkan laporan dari Allied Market Research, pasar MICE global diprediksi akan mengalami pertumbuhan signifikan, dengan nilai mencapai US$ 1,33 triliun pada tahun 2028 dan tingkat pertumbuhan tahunan gabungan (CAGR) sebesar 8,6%. Pertumbuhan ini didorong oleh meningkatnya permintaan untuk kegiatan bisnis dan event-event yang memperkuat hubungan strategis antar perusahaan.
Melihat potensi pasar yang besar ini, Mirna mengungkapkan bahwa DYAN tetap optimis industri MICE di Indonesia akan terus mencatatkan peningkatan, didorong oleh permintaan yang tinggi terhadap penyelenggaraan event.
Fokus pada Event dan Ekspansi Pasar
Pada 2025, DYAN akan tetap fokus pada IP event yang selama ini telah sukses diselenggarakan, seperti Indonesia International Motor Show (IIMS), Indonesia International Furniture Expo, Deep Extreme Indonesia, Projek D Music Festival, Halal Indonesia International Industry Expo (Halal Indo), dan Sunset di Kebun.
Selain itu, melalui unit bisnis Dyandra Promosindo, DYAN juga terus melakukan ekspansi pasar, khususnya untuk event IIMS yang telah diselenggarakan di Jakarta dan Surabaya. Tahun ini, IIMS akan hadir di beberapa kota lainnya, seperti Cirebon, Makassar, Malang, Palembang, dan Surakarta, untuk memperluas jangkauan audiens dan menciptakan pengalaman baru bagi pengunjung di berbagai wilayah.
Diversifikasi Bisnis dan Fokus pada Keuntungan
Selain di industri MICE, DYAN juga terus memperluas fokus bisnisnya ke sektor tourism leisure. Perusahaan kini menjadi operator empat Kebun Raya (Bogor, Purwodadi, Cibodas, dan Bali) serta mengelola tiga wahana di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), yaitu Dunia Air Tawar, Dunia Serangga, Taman Burung, dan Museum Komodo dan Taman Reptil.
“Selain ekspansi dalam sektor MICE, kami juga berfokus untuk meningkatkan pendapatan dari event/exhibition organizer, yang mencakup sekitar 80% dari total bisnis utama DYAN. Kami juga terus melakukan efisiensi biaya operasional untuk mendongkrak keuntungan,” tambah Mirna.
Kinerja Keuangan Positif
Hingga kuartal III-2024, DYAN mencatatkan pendapatan sebesar Rp 1,12 triliun, yang mencatatkan kenaikan 27% YoY dibandingkan tahun sebelumnya. Laba bersih perusahaan juga mengalami kenaikan signifikan sebesar 62% YoY, mencapai Rp 97,34 miliar pada periode yang sama.
Dengan segala strategi dan ekspansi yang dilakukan, DYAN optimis bahwa industri MICE dan bisnis lainnya akan terus berkembang, dan perusahaan dapat mempertahankan kinerja yang solid serta mencatatkan pertumbuhan yang positif di tahun 2025. (Hky)