Ekbis  

Investor China Dominasi Penjualan Lahan PT Jababeka Tbk (KIJA) dengan Kontribusi 71% di 2024

Investor China Dominasi Penjualan Lahan PT Jababeka Tbk (KIJA) dengan Kontribusi 71% di 2024. foto dok jababeka.com

JagatBisnis.com – PT Jababeka Tbk (KIJA), perusahaan yang bergerak di kawasan industri, mengungkapkan bahwa investor asal China telah memberikan kontribusi terbesar terhadap penjualan lahan industri pada sembilan bulan pertama tahun 2024. Hingga kuartal III-2024, investor China berkontribusi sebesar 71% dari total marketing sales lahan industri KIJA, dengan nilai mencapai Rp 2,39 triliun. Angka ini setara dengan 96% dari target tahunan KIJA yang sebesar Rp 2,50 triliun.

Muljadi Suganda, Sekretaris Perusahaan KIJA, menjelaskan bahwa kontribusi investor China ini telah tampak sejak diresmikannya Kawasan Industri Kendal (KIK) pada 2016. “Kawasan Industri Jababeka di Cikarang sejak awal memang terbuka untuk investor internasional, dan kini dihuni oleh lebih dari 20 negara, termasuk China,” ungkapnya dalam wawancara dengan KONTAN, Kamis (23/1).

Baca Juga :   Jababeka Tbk Bahas Potensi Kerja Sama dengan India dalam Pengembangan Industri Perfilman dan Teknologi

Meskipun sempat terhambat oleh pandemi COVID-19, permintaan lahan dari investor China kembali mengalami tren pertumbuhan pesat pasca-pandemi, khususnya pada tahun 2023 dan berlanjut hingga kini. Beberapa sektor yang menjadi tujuan penggunaan lahan oleh investor China meliputi F&B, otomotif, baterai kendaraan listrik (EV), plastik, tekstil, dan alat rumah tangga.

Baca Juga :   Penjualan Lahan Industri Jababeka (KIJA) Meningkat Pesat 45% di Kuartal III 2024

Tren investasi ini diperkirakan akan terus berlanjut, didorong oleh semakin dikenalnya KIK sebagai lokasi investasi yang menarik, ditambah dengan fasilitas, infrastruktur yang mendukung, serta status kawasan ekonomi khusus.

Muljadi menambahkan, KIJA optimistis tren positif ini akan berlanjut hingga tahun 2025. “Permintaan lahan dari China masih terus berlanjut, dan kami melihat potensi pertumbuhan yang kuat di masa mendatang, khususnya dengan semakin berkembangnya tenant-tenant industri dari China di KIK,” ujar Muljadi.

Baca Juga :   Jababeka Tbk Bahas Potensi Kerja Sama dengan India dalam Pengembangan Industri Perfilman dan Teknologi

Selain itu, pencapaian positif lainnya terlihat dari kinerja KIJA pada Q3 2024, yang mencatatkan pertumbuhan laba bersih signifikan sebesar 232%, dengan total laba bersih mencapai Rp 769,7 miliar, dibandingkan dengan Rp 231,9 miliar pada periode yang sama tahun lalu. Pendapatan KIJA juga mengalami kenaikan 47%, mencapai Rp 3,36 triliun, dengan kontribusi terbesar berasal dari sektor Land Development & Property yang meningkat 65%. (Hky)