JagatBisnis.com – Memasuki tahun 2025, Serikat Pekerja PT Jakarta International Container Terminal (SP JICT) memiliki resolusi untuk memastikan bahwa JICT tetap menjadi terminal petikemas dengan produktivitas terbaik di Indonesia.
Ketua SP JICT, Bayu Saptari, menegaskan bahwa untuk mempertahankan posisi sebagai terminal dengan keunggulan kompetitif, JICT harus terus menjaga tingkat produktivitasnya di level terbaik. “Untuk mendukung terciptanya produktivitas terbaik, hal ini harus diimbangi dengan peningkatan kualitas peralatan. Saat ini, sejumlah peralatan di JICT sudah melewati masa pakainya dan fasilitas yang ada perlu segera diperbaiki,” ujar Bayu dalam siaran pers yang diterima pada Senin (30/12).
Pentingnya Peningkatan Infrastruktur dan Keamanan Cyber
Bayu menambahkan bahwa selain penggantian peralatan, beberapa langkah penting lainnya yang harus segera dilakukan oleh JICT adalah peningkatan keamanan siber, revitalisasi dermaga barat, dan perbaikan elevasi lapangan penumpukan.
Namun, ia menyoroti bahwa revitalisasi dermaga barat dan perbaikan elevasi lapangan penumpukan terkendala oleh ketidaksepahaman antara pemegang saham JICT mengenai siapa yang akan menanggung biaya investasi. Akibatnya, lapangan penumpukan JICT sempat tergenang rob dalam beberapa waktu terakhir.
“Penundaan perbaikan fasilitas ini merupakan dampak dari penurunan kemampuan investasi perusahaan. Kami melihat ini akibat beban skema rental fee dengan nilai tetap, yang tidak proporsional dengan pendapatan perusahaan seperti yang berlaku sebelum perpanjangan kontrak,” kata Bayu.
Kualitas SDM dan Hubungan Industrial yang Sehat
Lebih lanjut, Bayu menekankan bahwa selain perbaikan infrastruktur, kualitas sumber daya manusia (SDM) yang handal dan hubungan industrial yang sehat menjadi faktor penting dalam mendukung tercapainya produktivitas terbaik di JICT.
Ia juga menyoroti pembangunan alat pemindai Hi Co Scan yang baru dipasang di terminal JICT. Meskipun mengapresiasi peningkatan fungsi pengawasan melalui alat tersebut, Bayu mengingatkan agar implementasi teknologi ini dilakukan dengan hati-hati. “Penting untuk memperhatikan dampaknya terhadap pelayanan operasional di JICT. Selain itu, tarif kepada pengguna jasa juga harus diperhatikan agar tidak menyebabkan ekonomi biaya tinggi di pelabuhan,” tambahnya.
Harapan terhadap Komitmen Manajemen dan Pemegang Saham
SP JICT berharap agar pemegang saham dan manajemen JICT memberikan komitmen penuh dalam mengedepankan prinsip keberlanjutan (sustainability) dalam setiap kegiatan perusahaan. Termasuk dalam menjaga perlindungan bagi pekerja agar mereka dapat terus berkontribusi secara optimal dalam menunjang produktivitas terminal.
Dengan tantangan yang ada, SP JICT yakin bahwa melalui peningkatan kualitas infrastruktur, SDM yang handal, serta kebijakan yang mendukung keberlanjutan, JICT dapat tetap menjadi pemimpin dalam sektor terminal petikemas di Indonesia pada tahun 2025 dan seterusnya. (Hky)