JagatBisnis.com – PT Medikaloka Hermina Tbk (HEAL), salah satu emiten rumah sakit terbesar di Indonesia, berencana untuk membuka dua rumah sakit baru pada tahun 2025. Rumah sakit tersebut direncanakan akan dibangun di Bali dan Salatiga. Selain itu, perusahaan juga berencana untuk mengakuisisi minimal satu rumah sakit guna memperluas jangkauannya.
Presiden Direktur HEAL, Hasmoro, mengungkapkan bahwa untuk merealisasikan rencana ekspansi ini, pihaknya telah menyiapkan dana belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar sekitar Rp 1,5 triliun di tahun 2025. “Capex di 2025 berada pada kisaran Rp 1,5 triliun untuk minimal dua rumah sakit baru dan pengembangan layanan-layanan unggulan,” ungkap Hasmoro.
Ekspansi Tahun 2024 dan Prospek 2025
Di tahun 2024, HEAL sudah memulai ekspansi dengan membuka beberapa rumah sakit baru, termasuk yang terletak di Madiun, Pasuruan, Ibu Kota Nusantara (IKN), dan Pantai Indah Kapuk (PIK) II. Rumah sakit di Pasuruan sudah mulai beroperasi pada semester pertama 2024, sementara rumah sakit di IKN melakukan soft opening pada 17 Agustus 2024.
Meski banyak tantangan yang dihadapi di tahun mendatang, HEAL optimistis tentang prospek bisnis 2025. Perusahaan menargetkan pertumbuhan pendapatan dan EBITDA (Earnings Before Interest, Taxes, Depreciation, and Amortization) sebesar 13% hingga 15%. Salah satu peluang utama yang diharapkan berasal dari program Coordination of Benefit (CoB), yang tidak hanya membantu rumah sakit tetapi juga pihak asuransi swasta dan BPJS Kesehatan.
Kinerja Positif di Tahun 2024
Hingga September 2024, HEAL berhasil mencatatkan pendapatan neto sebesar Rp 5,02 triliun, meningkat 18,84% dibandingkan dengan Rp 4,22 triliun pada periode yang sama tahun lalu. Selain itu, laba neto yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk tercatat sebesar Rp 468,16 miliar, lebih tinggi dibandingkan dengan angka pada tahun sebelumnya yang sebesar Rp 348,84 miliar.
Dengan terus melaksanakan ekspansi dan meningkatkan layanan kesehatan unggulan, HEAL berkomitmen untuk mempertahankan momentum positif dan memperkuat posisinya sebagai pemain utama di industri rumah sakit di Indonesia. (Hky)