Ekbis  

Waskita Karya Percepat Pembangunan Bendungan Jlantah, Diharapkan Tingkatkan Ketahanan Pangan dan Energi

Waskita Karya Percepat Pembangunan Bendungan Jlantah, Diharapkan Tingkatkan Ketahanan Pangan dan Energi. foto dok pengairan.acehprov.go.id

JagatBisnis.com – PT Waskita Karya (Persero) Tbk. (WSKT) tengah mempercepat pengerjaan Bendungan Jlantah yang terletak di Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah. Proyek ini diharapkan dapat segera diresmikan pada Januari 2025 dan menjadi solusi penting untuk meningkatkan kapasitas tampungan air serta mendukung swasembada pangan di wilayah tersebut.

Saat ini, progres pembangunan Bendungan Jlantah telah mencapai 98,54%, dan pemerintah menargetkan proyek ini selesai tepat waktu. Dalam kunjungannya baru-baru ini, Wakil Menteri Pekerjaan Umum, Diana Kusumastuti, meminta agar pengerjaan proyek dapat dipercepat sambil tetap memperhatikan kualitas dan keselamatan konstruksi. Setelah konstruksi selesai, tahap selanjutnya adalah penyediaan jaringan irigasi.

Baca Juga :   Waskita Karya Raih Proyek Rehabilitasi Daerah Irigasi Cibaliung di Banten

Direktur Operasi II Waskita Karya, Dhetik Ariyanto, menyatakan bahwa bendungan ini akan memberikan manfaat besar, terutama untuk kepentingan irigasi yang dapat mendukung program ketahanan pangan nasional. Bendungan Jlantah dirancang untuk mengairi lahan persawahan seluas 1.494 hektar di Kecamatan Jatiyoso dan Jumapolo, yang selama ini mengandalkan sistem pengairan tadah hujan.

Dengan keberadaan bendungan ini, diharapkan panen bisa dilakukan sebanyak tiga kali dalam setahun, tanpa bergantung pada musim hujan. Selain itu, Indeks Pertanaman (IP) di lahan yang terhubung dengan bendungan ini berpotensi meningkat dari 172% menjadi 272% pada lahan seluas 806 ha, serta mencapai angka serupa di lahan seluas 688 ha.

Baca Juga :   Progres Integrasi PT Waskita Karya Tbk (WSKT) dengan PT Hutama Karya Tbk (HK)

Bendungan Jlantah, yang memiliki ketinggian 70 meter dan panjang 404 meter, memiliki kapasitas tampung sebanyak 10,97 juta meter kubik (m3). Air baku yang disuplai dapat mencapai 150 liter per detik (l/dt) untuk beberapa kecamatan di Kabupaten Karanganyar, seperti Jumapolo, Jumantono, dan Jatipuro. Selain itu, proyek ini juga akan membantu mereduksi banjir di Desa Bendosari, Kabupaten Sukoharjo, hingga 87 hektar.

Tak hanya berfokus pada irigasi dan ketahanan pangan, Bendungan Jlantah juga berpotensi dikembangkan menjadi Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLMTH) dengan kapasitas 0,625 Megawatt (MW). Lokasi yang strategis di antara Sungai Jlantah dan Sungai Puru memberikan peluang untuk pengembangan sektor energi.

Baca Juga :   Progres Proyek Tol Akses Patimban PT Waskita Karya (WSKT) Dukung Ekonomi Indonesia

Proyek ini juga diyakini akan membuka peluang untuk agrowisata, menciptakan lapangan pekerjaan, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat di sekitar bendungan. Bendungan Jlantah dibangun melalui Kerja Sama Operasional (KSO) Waskita-Adhi dengan total nilai kontrak mencapai Rp 1,025 triliun.

Dengan berbagai manfaat yang ditawarkan, Bendungan Jlantah diharapkan dapat menjadi salah satu elemen penting dalam mendukung ketahanan pangan dan energi nasional, serta meningkatkan kualitas hidup masyarakat setempat. (Mhd)