JagatBisnis.com – PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk (PJAA) mengungkapkan optimisme mereka dalam meningkatkan pendapatan seiring dengan datangnya musim liburan Natal dan Tahun Baru 2024. Direktur Utama PJAA, Winarto, menyampaikan bahwa berbagai acara menarik telah disiapkan di seluruh unit rekreasi Ancol untuk mendorong kunjungan wisatawan yang ingin menikmati liburan bersama keluarga.
Meski tidak mengungkapkan target pendapatan hingga akhir tahun, Winarto mengakui bahwa industri pariwisata menghadapi berbagai tantangan pada tahun 2024. Hal ini tercermin dari penurunan jumlah pengunjung dan pendapatan jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Beberapa faktor penyebabnya antara lain adalah adanya cuti bersama yang mendorong masyarakat untuk berlibur ke luar kota, larangan study tour, serta ketidakpastian ekonomi yang mempengaruhi daya beli dan minat berwisata masyarakat.
Tantangan dan Upaya Strategis PJAA
Meskipun menghadapi tantangan tersebut, PJAA tetap mencatatkan laba bersih sebesar Rp 100 miliar hingga September 2024. Untuk menjaga kinerja perusahaan, PJAA terus berupaya mempertahankan rasio keuangan yang sehat dan meningkatkan kualitas layanan dengan memperbaiki pengalaman pengunjung melalui hiburan atraksi dan acara khusus.
Beberapa inisiatif strategis yang telah dilakukan pada tahun 2024 termasuk pemutakhiran sistem penjualan tiket online, penambahan daya tarik wisata seperti Alpaca dan Wallaby di Samudra Ancol, serta pertunjukan futuristik dengan robot di Dufan Ancol. PJAA juga meluncurkan 3 New Paus Cottage di Putri Duyung Ancol dan menyelenggarakan konser musik spesial, selain meningkatkan sistem transportasi internal dengan bekerja sama dengan Transjakarta.
Rencana PJAA untuk 2025
Untuk tahun 2025, PJAA berencana melanjutkan pengembangan di bidang rekreasi dengan sejumlah inisiatif seperti penerapan dynamic pricing, pengembangan sentral parkir, revitalisasi cottage Putri Duyung Ancol, serta penyediaan lahan untuk depo MRT. Menurut Winarto, langkah-langkah strategis ini diharapkan dapat mendorong pendapatan perusahaan di tengah kebijakan baru dari pemerintah. (Zan)