JagatBisnis.com – Perusahaan asuransi asal Jerman, Allianz, secara resmi menarik tawaran untuk mengakuisisi 51% saham Income Insurance dari Singapura senilai US$ 1,63 miliar. Pengumuman ini dibuat setelah perubahan kebijakan pemerintah Singapura terkait undang-undang asuransi yang memengaruhi proses akuisisi tersebut. Allianz sebelumnya mengungkapkan tawarannya pada bulan Juli 2024, namun pembatalan ini terjadi setelah pengumuman oleh pemerintah Singapura pada 14 Oktober yang mengubah regulasi dalam industri asuransi.
Akuisisi yang seharusnya meningkatkan peringkat Allianz menjadi perusahaan asuransi gabungan terbesar keempat di Asia, dipandang penting secara strategis. Namun, langkah ini memicu kritik di Singapura, terutama terkait kekhawatiran tentang ketersediaan asuransi yang terjangkau bagi pekerja dengan penghasilan rendah.
Perdana Menteri Singapura, Lawrence Wong, pada Oktober lalu menyatakan bahwa pemerintah akan memblokir akuisisi Allianz, meskipun tetap terbuka untuk kesepakatan baru jika kekhawatiran yang ada bisa diatasi. Meskipun demikian, Allianz mengungkapkan niat untuk terus mencoba mencapai kesepakatan jika memungkinkan. Namun, setelah perubahan undang-undang, Allianz mengakui bahwa pengambilalihan ini tidak dapat dilanjutkan.
Renate Wagner, anggota dewan manajemen Allianz yang bertanggung jawab untuk kawasan Asia-Pasifik, menghormati keputusan pemerintah Singapura dan mengungkapkan bahwa perusahaan tetap percaya penggabungan Allianz dan Income Insurance dapat membawa manfaat bagi pemegang polis dan nasabah di Singapura. Wagner juga menambahkan bahwa Asia-Pasifik tetap menjadi area pertumbuhan yang strategis bagi Allianz, dengan Singapura sebagai pusat layanan keuangan penting di Asia Tenggara.
Sementara itu, Income Insurance menyatakan komitmennya untuk terus menyediakan produk asuransi yang inklusif dan terjangkau bagi masyarakat Singapura. Income, yang didirikan pada 1970 sebagai koperasi untuk memberikan asuransi bagi pekerja, adalah salah satu perusahaan asuransi penting secara sistemik di Singapura. Perusahaan tersebut juga menyatakan bahwa pemegang saham minoritasnya telah menunjukkan permintaan untuk opsi likuiditas saham, dan pihaknya akan mempertimbangkan untuk mengeksplorasi pilihan lain untuk membuka nilai saham mereka. (Zan)