JagatBisnis.com – PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) mencatatkan pertumbuhan kredit yang signifikan sebesar 22,5% secara tahunan (YoY) hingga Oktober 2024, dengan total mencapai Rp 1.263,84 triliun. Namun, di sisi lain, kredit menganggur (fasilitas kredit yang telah disetujui namun belum ditarik) juga menunjukkan angka yang cukup besar, mencapai Rp 256,48 triliun pada periode yang sama, meningkat 12,97% YoY dibandingkan dengan Rp 227,04 triliun pada tahun sebelumnya.
Faktor Penyebab Kredit Menganggur:
Menurut VP Corporate Communication Bank Mandiri, Ricky Andriano, peningkatan kredit menganggur sebagian besar disebabkan oleh proyek atau kredit investasi yang sedang dalam proses, di mana dana yang telah disetujui belum sepenuhnya dicairkan sesuai jadwal. Selain itu, Bank Mandiri selalu berusaha menjaga keseimbangan antara persetujuan pinjaman dan pencairan dana, untuk memastikan pertumbuhan yang berkelanjutan sambil mengelola risiko dengan baik.
Proyeksi Pertumbuhan Kredit 2024:
Meskipun ada kredit menganggur yang cukup besar, Bank Mandiri tetap optimis dengan tren permintaan kredit yang positif seiring dengan kondisi ekonomi yang masih kuat dan konsumsi masyarakat yang tumbuh. Untuk akhir tahun 2024, Bank Mandiri memproyeksikan pertumbuhan kredit konsolidasi dapat mencapai 16%-18% YoY. Fokus utama tetap pada sektor-sektor yang resilien, sambil memperhatikan prinsip kehati-hatian dalam pemberian kredit.
Optimisme Pencairan Kredit:
Ricky menambahkan bahwa meskipun ada kredit menganggur, pihaknya optimis bahwa pencairan fasilitas kredit akan membaik hingga akhir tahun 2024, seiring dengan meningkatnya permintaan kredit yang masih terus berlanjut.
Secara keseluruhan, meski ada peningkatan fasilitas kredit yang belum digunakan, Bank Mandiri tetap memandang prospek pertumbuhan kreditnya secara positif dan menjaga kehati-hatian dalam proses pencairan. (Zan)