JagatBisnis.com – PT Mandiri Utama Finance (MUF) optimistis pembiayaan kendaraan akan tumbuh pada tahun 2025, meskipun industri menghadapi tantangan pada 2024. Direktur Utama MUF, Stanley Setia Atmadja, menyebutkan sejumlah faktor yang mendukung optimisme ini.
Faktor Pendukung:
- Kebijakan Insentif Pajak Mobil Listrik: Pemerintah berencana melanjutkan insentif pajak untuk mobil listrik pada 2025, yang diperkirakan akan mendongkrak permintaan kendaraan ramah lingkungan, termasuk kendaraan listrik.
- Insentif untuk Mobil Hybrid: Usulan mengenai pemberian insentif untuk mobil hybrid juga semakin populer dan dapat menambah permintaan di pasar kendaraan.
- Kenaikan Upah Minimum Provinsi (UMP): Pemerintah memutuskan untuk menaikkan UMP sebesar 6,5% pada 2025, yang diharapkan dapat meningkatkan daya beli masyarakat, terutama di segmen kendaraan.
Penurunan Penjualan 2024: Meskipun penjualan kendaraan pada 2024 diperkirakan akan menurun, Stanley optimistis penjualan kendaraan akan kembali rebound pada 2025, sesuai dengan target Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO) yang memprediksi penjualan bisa mencapai 1 juta unit.
Kinerja Pembiayaan MUF:
- Penyaluran Pembiayaan: Sampai Oktober 2024, MUF telah menyalurkan pembiayaan sebesar Rp 17,6 triliun, dengan 46,8% dari total portofolio untuk pembiayaan mobil baru.
- Tingkat Non-Performing Financing (NPF): NPF MUF tercatat sebesar 1,31% per Oktober 2024, lebih baik dibandingkan dengan 1,52% pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Dengan optimisme terhadap pemulihan industri otomotif dan dukungan kebijakan pemerintah, MUF yakin kinerja pembiayaan kendaraan akan meningkat pada 2025. (Hky)