JagatBisnis.com – PT PLN (Persero) menargetkan penjualan listrik hingga akhir tahun 2024 akan mencapai 307,23 Terawatt Hour (TWh), melebihi target yang tertuang dalam Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) sebesar 299,99 TWh. Capaian ini mencerminkan optimisme perusahaan dalam menghadapi tantangan dan meningkatkan kinerja penjualan listrik di seluruh Indonesia.
Realisasi Positif di Tahun 2024
Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, dalam Rapat Dengar Pendapat bersama Komisi XII DPR RI, menyampaikan bahwa hingga Oktober 2024, PLN telah berhasil mencatatkan penjualan listrik sebesar 254,16 TWh, yang menunjukkan pertumbuhan positif sebesar 16,36 TWh atau 6,88% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu (year on year/Yoy).
“Untuk prognosa 2024, kami terus melakukan upaya ekstra untuk meningkatkan penjualan, baik itu dalam hal pendapatan maupun dalam hal distribusi listrik ke seluruh pelosok nusantara. Kami perkirakan penjualan listrik tahun ini akan jauh melampaui target, mencapai 307,23 TWh,” ungkap Darmawan dalam kesempatan tersebut.
Pencapaian Semester I-2024: Kinerja yang Meningkat
Pada semester pertama 2024, PLN mencatatkan penjualan listrik sebesar 149,11 TWh, yang meningkat 7,54% atau sekitar 10,45 TWh dibandingkan periode yang sama pada 2023. Kenaikan ini didorong oleh pertumbuhan konsumsi listrik yang signifikan di sektor bisnis, yang meningkat sebesar 10,54%, serta sektor rumah tangga yang tumbuh 8,75%. Peningkatan ini mencerminkan semakin tingginya kebutuhan listrik di berbagai sektor perekonomian Indonesia.
Strategi untuk Meningkatkan Penjualan
PLN telah melaksanakan berbagai upaya intensifikasi dan ekstensifikasi untuk terus mendorong penggunaan listrik di seluruh Indonesia. Upaya-upaya tersebut bertujuan untuk meningkatkan customer experience, mempermudah akses pelanggan baru, serta mengoptimalkan pemanfaatan listrik di berbagai sektor.
Beberapa strategi utama yang dilakukan PLN antara lain:
- Percepatan Penyambungan Pelanggan Tegangan Menengah (TM): Memperluas jangkauan layanan ke pelanggan dengan tegangan menengah untuk mendukung pertumbuhan industri dan bisnis.
- Program Electrifying Agriculture: Menggerakkan sektor pertanian agar lebih bergantung pada penggunaan listrik untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi.
- Program Electrifying Lifestyle: Mendorong masyarakat untuk beralih ke penggunaan listrik dalam kegiatan sehari-hari, termasuk untuk kebutuhan rumah tangga dan gaya hidup modern.
- Kemudahan Tambah Daya: PLN meningkatkan layanan tambah daya dengan menawarkan produk-produk tematik dan event pemasaran, guna memudahkan pelanggan meningkatkan kapasitas daya listrik mereka.
- Akuisisi Captive Power: Memperluas cakupan layanan dengan mengakuisisi captive power dari sektor-sektor tertentu yang membutuhkan pasokan listrik lebih besar.
Kinerja Penjualan Listrik 2023: Peningkatan Positif
Pada tahun 2023, penjualan listrik PLN mengalami kenaikan yang cukup signifikan sebesar 5,32% dibandingkan tahun sebelumnya. Pada 2022, total penjualan listrik PLN tercatat sebesar 270,82 TWh, yang kemudian meningkat menjadi 285,23 TWh pada 2023. Angka ini menunjukkan adanya tren pertumbuhan yang konsisten, seiring dengan meningkatnya kebutuhan listrik di berbagai sektor, baik domestik maupun industri.
Menatap Masa Depan dengan Optimisme
Dengan berbagai inisiatif dan program yang telah dijalankan, PLN optimis bahwa target penjualan listrik 307,23 TWh pada 2024 dapat tercapai, bahkan melampaui target RKAP yang telah ditetapkan. Upaya intensifikasi layanan, pemenuhan kebutuhan energi untuk sektor-sektor utama, serta peningkatan efisiensi operasional menjadi kunci untuk mendorong pertumbuhan positif dalam penjualan listrik di masa mendatang.
Keberhasilan PLN dalam mencapai target penjualan listrik yang lebih tinggi tidak hanya akan berdampak positif pada kinerja perusahaan, tetapi juga pada perekonomian Indonesia secara keseluruhan, dengan mendukung pertumbuhan sektor industri, bisnis, dan kehidupan rumah tangga yang semakin bergantung pada pasokan listrik yang stabil dan andal. (Mhd)