Ekbis  

Prospek Saham Emiten Semen di Tengah Proyek Ibu Kota Nusantara dan Program 3 Juta Rumah

Prospek Saham Emiten Semen di Tengah Proyek Ibu Kota Nusantara dan Program 3 Juta Rumah. foto dok bisnisindonesia.id

JagatBisnis.com – Sektor semen Indonesia menghadapi tantangan dan peluang seiring dengan adanya program pemerintah yang besar, seperti Ibu Kota Nusantara (IKN) dan program 3 juta rumah per tahun. Di sisi lain, meskipun permintaan dari proyek-proyek ini cukup menjanjikan, risiko terkait daya beli yang lemah masih membayangi prospek kinerja para emiten semen di Indonesia.

Kinerja Emiten Semen hingga Kuartal III 2024

  • PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP):
    • Pendapatan: Rp 13,3 triliun (+3% YoY)
    • Laba Bersih: Rp 1,1 triliun (-16,7% YoY)

    Meskipun INTP mencatatkan pendapatan yang tumbuh, laba bersihnya mengalami penurunan signifikan. Kinerja ini sebagian besar dipengaruhi oleh tekanan pada harga jual semen dan biaya produksi yang belum sepenuhnya teratasi.

  • PT Semen Indonesia Tbk (SMGR):
    • Pendapatan: Rp 26,29 triliun (-4,95% YoY)
    • Laba Bersih: Rp 720 miliar (-58% YoY)

    SMGR juga mencatatkan penurunan kinerja yang cukup tajam, meskipun perusahaan ini memiliki beberapa keuntungan struktural, seperti posisi pasar yang kuat dan lokasi pabrik yang strategis.

  • PT Solusi Bangun Indonesia Tbk (SMCB):
    • Pendapatan: Rp 8,74 triliun (-2,45% YoY)
    • Laba Bersih: Rp 422,54 miliar (-23,67% YoY)

    SMCB, anak usaha SMGR, juga menghadapi penurunan laba meskipun margin keuntungannya sedikit lebih baik dibandingkan SMGR.

Rekomendasi Saham Emiten Semen

Berdasarkan laporan kinerja dan prospek yang ada, beberapa analis memberikan rekomendasi berbeda untuk saham-saham emiten semen sebagai berikut:

  1. PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP):
    • Rekomendasi: Underweight
    • Target Harga: Rp 5.800

    Analis dari JP Morgan Sekuritas memperkirakan bahwa meskipun ada reaksi positif jangka pendek terhadap kinerja INTP di kuartal ketiga 2024, risiko penurunan di kuartal keempat masih ada. Daya beli yang lemah berpotensi mengurangi kemampuan emiten untuk mempertahankan kenaikan harga jual semen (ASP) dan laba.

  2. PT Semen Indonesia Tbk (SMGR):
    • Rekomendasi: Buy
    • Target Harga: Rp 4.300

    Analis dari OCBC Sekuritas mempertahankan pandangan positif terhadap SMGR dengan alasan valuasi saham yang menarik dan prospek jangka panjang yang didorong oleh proyek-proyek besar seperti Ibu Kota Nusantara dan program 3 juta rumah. Selain itu, kebijakan moneter yang lebih akomodatif dan fiskal yang ekspansif memberikan dukungan lebih lanjut bagi pertumbuhan sektor semen.

  3. PT Solusi Bangun Indonesia Tbk (SMCB):
    • Rekomendasi: Wait and See (Sideways)
    • Support: Rp 730
    • Resistance: Rp 755

    Secara teknikal, MNC Sekuritas menyarankan untuk memantau pergerakan saham SMCB karena harga sahamnya saat ini cenderung datar, dan indikator MACD menunjukkan pergerakan turun. Namun, indikator Stochastic memberikan sinyal potensi penguatan, meskipun volume perdagangan relatif rendah.

    • Rekomendasi: Sell on Strength
    • Support: Rp 700
    • Resistance: Rp 800

    Analis Nawasena Abhipraya Investama merekomendasikan sell on strength jika saham mencapai level Rp 800, dengan indikasi bahwa harga saham SMCB berada dalam pola sideways dan masih memiliki potensi untuk kembali turun.

Kesimpulan

Sektor semen Indonesia menghadapi kondisi yang bercampur aduk di tahun 2024. Meskipun ada dorongan dari proyek-proyek infrastruktur besar, daya beli yang lemah dan tekanan pada margin keuntungan menjadi faktor yang dapat membatasi potensi kenaikan kinerja emiten semen. Bagi investor, SMGR terlihat sebagai pilihan yang lebih positif mengingat kebijakan fiskal yang mendukung dan valuasi yang menarik, sementara untuk INTP dan SMCB, lebih banyak ketidakpastian terkait dengan kinerja jangka panjang, membuat mereka lebih cocok untuk underweight atau wait and see. (Zan)

Baca Juga :   IKN Pindah, Bakal Ada Aset Negara Tak Terpakai Hingga Rp300 Triliun