Ekbis  

Kinerja Positif PT Triputra Agro Persada Tbk (TAPG) di Kuartal III 2024

Kinerja Positif PT Triputra Agro Persada Tbk (TAPG) di Kuartal III 2024. foto dok tap-agri.com

JagatBisnis.com – PT Triputra Agro Persada Tbk (TAPG) baru saja merilis laporan keuangan yang menunjukkan kinerja menggembirakan untuk kuartal III 2024. Pendapatan dan laba mengalami peningkatan signifikan hingga akhir September 2024.

Pendapatan Meningkat

TAPG mencatatkan pendapatan dari kontrak dengan pelanggan sebesar Rp 6,24 triliun, meningkat 3,37% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Segmen kelapa sawit dan turunannya menjadi penyumbang utama, mencapai Rp 6,22 triliun, sementara segmen karet dan turunannya menyumbang Rp 22,06 miliar.

Dalam hal pelanggan, PT Sinar Alam Permai mencatatkan penjualan terbesar, yaitu Rp 1,6 triliun atau sekitar 25,68% dari total penjualan. Diikuti oleh PT Kutai Refinery Nusantara dengan penjualan Rp 1,52 triliun (24,46%) dan PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk (SMAR) sebesar Rp 811,93 miliar (13,01%).

Baca Juga :   Triputra Agro Persada (TAPG) Kerek Produksi di Tengah Potensi Kenaikan Harga CPO

Laba Bruto dan Laba Bersih Meningkat

Beban pokok penjualan TAPG tercatat sebesar Rp 4,23 triliun, turun dari Rp 4,53 triliun tahun lalu. Dengan demikian, laba bruto TAPG mencapai Rp 2 triliun, naik 33,2% year-on-year (yoy).

Per 30 September 2024, TAPG juga mencatatkan keuntungan dari perubahan nilai wajar aset biologis sebesar Rp 130,91 miliar, berbanding terbalik dengan kerugian Rp 21,17 miliar pada tahun lalu. Biaya keuangan perusahaan turun menjadi Rp 54,26 miliar dari Rp 119,96 miliar, mendukung peningkatan laba bersih TAPG yang mencapai Rp 1,61 triliun, tumbuh 46,58% yoy.

Dengan pencapaian ini, laba per saham dasar TAPG meningkat menjadi Rp 81 dari Rp 56 di tahun sebelumnya.

Baca Juga :   Kinerja Positif PT Kiriman Dana Pandai (Kyrim) hingga September 2024

Prospek Ke Depan

Kinerja TAPG ini didorong oleh kenaikan harga crude palm oil (CPO) yang telah meningkat 13,81% dalam sebulan terakhir menjadi MYR 4.550 per ton. Selain itu, usia tanaman sawit TAPG yang masih dalam masa produktif (10-15 tahun) berkontribusi pada stabilitas produksi meskipun ada masalah cuaca.

Analis, Kiswoyo Adi Joe dari Reswara Gian Investa, menilai bahwa kinerja TAPG diperkirakan akan tetap baik di kuartal IV 2024, sejalan dengan kenaikan harga CPO dan porsi produksi sawit yang biasanya meningkat di paruh kedua tahun.

Rekomendasi Saham

Kiswoyo merekomendasikan untuk “buy on weakness” untuk saham TAPG dengan target harga Rp 1.000 per saham pada awal 2025. Sementara itu, analis Yasmin Soulisa dari Ciptadana Sekuritas Asia memprediksi produksi sawit TAPG di kuartal IV akan lebih baik, dengan potensi pencapaian 3,14 juta ton TBS dan 1 juta ton CPO.

Baca Juga :   Kinerja Positif Perusahaan Asuransi Umum di Indonesia

Yasmin juga merekomendasikan untuk “hold” saham TAPG dengan target harga Rp 1.030 per saham hingga awal tahun 2025, menyoroti komitmen perusahaan terhadap praktik keberlanjutan (ESG) dengan rata-rata usia tanaman sawit 13,5 tahun.

Kesimpulan

Secara keseluruhan, TAPG menunjukkan kinerja yang kuat dan optimis untuk masa depan. Dengan dukungan harga CPO yang meningkat dan produksi yang stabil, TAPG siap untuk terus tumbuh dan memberikan nilai lebih bagi para pemegang saham. (hky)