JagatBisnis.com – PT Hasnur International Shipping Tbk. (HAIS), emiten pelayaran yang bergerak di bidang jasa transportasi dan logistik sungai dan laut, mengumumkan bahwa hingga semester I 2024, perusahaan telah menyerap 35% dari total anggaran belanja modal (capex) sekitar Rp250 miliar hingga Rp300 miliar.
Fokus pada Pengadaan Armada Kapal
Direktur Keuangan HAIS, Rickie, menjelaskan bahwa sebagian besar realisasi capex tersebut digunakan untuk pengadaan armada kapal. Tahun ini, HAIS menargetkan untuk menambah tiga set armada kapal tunda (tugboat) dan tongkang (barge). “Capex terkait pengadaan armada kapal tahun ini sekitar Rp250 miliar hingga Rp300 miliar, dan hingga semester I 2024 sudah 35% direalisasikan,” ujar Rickie.
Dua set armada terbaru yang ditambahkan adalah TB Hasnur 19 dan BG Hasnur 339, serta TB Hasnur 20 dan BG Hasnur 3310. Tugboat Hasnur 19 dan 20 dilengkapi dengan mesin berkekuatan 2.200 horsepower, sementara barge BG Hasnur 339 dan 3310 memiliki kapasitas angkut sebesar 10.500 metrik ton.
Peningkatan Armada dan Ekspansi Pasar
Dengan penambahan armada ini, HAIS kini memiliki total 18 set tugboat dan barge dengan kapasitas angkut yang bervariasi, mulai dari 7.500 ton hingga 10.300 metrik ton, serta satu unit kapal pengangkut CPO (crude palm oil). Selain berfokus pada pasar domestik, HAIS juga terus memperluas jaringan layanan ke pasar internasional, berhasil melakukan pengiriman komoditas ke Go Dau Port, Vietnam.
Optimisme perusahaan untuk melanjutkan tren kinerja positif hingga akhir 2024 didukung oleh pertumbuhan jumlah kargo yang diangkut. Pada kuartal II 2024, HAIS mencatatkan volume angkut mencapai 2,77 juta metrik ton, tumbuh 6,9% dari 2,59 juta metrik ton pada periode yang sama tahun 2023.
Kinerja Keuangan yang Mencerminkan Pertumbuhan
Kinerja keuangan HAIS juga menunjukkan tren positif. Pendapatan kuartal II 2024 mencapai Rp229,60 miliar, meningkat 3,0% dibandingkan Rp222,83 miliar di periode yang sama tahun lalu. Namun, laba bersih kuartal II 2024 mengalami penurunan sebesar 35,7%, dari Rp87,5 miliar menjadi Rp56,3 miliar.
Tahun ini, HAIS juga melanjutkan ekspansi bisnis melalui pendirian perusahaan patungan (joint venture) dengan Multi Guna Maritim (MGM) untuk membangun fasilitas pengisian bahan bakar terapung (floating loading facilities) yang akan digunakan untuk pengiriman batubara. Rickie mengungkapkan bahwa capex yang diestimasi untuk joint venture ini, bernama Hasnur Multi Sinergi (HMS), hingga 2026 adalah sekitar Rp400 miliar untuk penyediaan aset alat kerja.
Kesimpulan
Dengan fokus pada pengadaan armada kapal dan ekspansi jaringan, PT Hasnur International Shipping Tbk. berkomitmen untuk meningkatkan kapabilitasnya di industri transportasi dan logistik. Investasi yang dilakukan tidak hanya mendukung pertumbuhan volume angkut, tetapi juga memperkuat posisi HAIS di pasar internasional. Dengan optimisme dan rencana strategis yang matang, HAIS berharap dapat mencapai target volume angkut sebesar 11,2 juta metrik ton pada akhir tahun 2024. (Hky)