JagatBisnis.com – PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) telah memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pembangunan infrastruktur jalan tol di Indonesia, dengan menyelesaikan lebih dari 1.000 kilometer dari total lebih dari 2.000 kilometer jalan tol yang ada. Dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir, Waskita berhasil menyelesaikan pembangunan 23 ruas jalan tol.
Direktur Utama Waskita Karya, Muhammad Hanugroho, mengungkapkan bahwa perusahaan telah berinvestasi pada 18 ruas tol yang tersebar di Pulau Jawa dan Sumatra, dengan total panjang 953 kilometer. “Sejak 2017 hingga 2024, panjang jalan tol yang beroperasi di Indonesia meningkat hingga 1.700 kilometer, dan Waskita berkontribusi sepanjang 773 kilometer, hampir 50 persen dari penambahan tersebut,” jelasnya dalam keterangan resmi, Jumat (27/6).
Manfaat Pembangunan Jalan Tol Trans Jawa
Salah satu kontribusi paling signifikan dari Waskita adalah pembangunan beberapa ruas tol di Trans Jawa, termasuk Tol Kanci-Pejagan, Pejagan-Pemalang, Pemalang-Batang, dan Batang-Semarang, yang memiliki total panjang sekitar 200 kilometer. “Proyek ini telah memberikan banyak manfaat kepada masyarakat, terutama dalam hal pengurangan waktu tempuh dan peningkatan perputaran ekonomi. Sebelum adanya ruas tol Trans Jawa, perjalanan lintas Jawa memakan waktu 10 hingga 12 jam. Kini, waktu tempuh dapat dipotong menjadi hanya lima hingga enam jam,” tuturnya.
Dampak Ekonomi dan Pekerjaan
Waskita juga berkontribusi secara signifikan dalam aspek fiskal dan penciptaan lapangan kerja. Perusahaan ini telah menciptakan lebih dari 1.000 lapangan pekerjaan dan menghasilkan pergerakan ekonomi sekitar Rp 500 miliar per tahun melalui jaringan jalan tol yang dikelolanya.
Fokus pada Transformasi Perusahaan
Melihat ke depan, manajemen Waskita Karya berkomitmen untuk melakukan transformasi demi meningkatkan kinerja perusahaan. Hanugroho menjelaskan bahwa transformasi ini akan dilakukan secara berkelanjutan untuk menciptakan “Waskita baru yang lebih baik.”
Transformasi Waskita akan difokuskan pada empat pilar utama: pertama, stabilitas keuangan melalui restrukturisasi; kedua, kembali ke bisnis inti sebagai kontraktor murni dengan meminimalisir investasi; ketiga, penguatan tata kelola perusahaan secara menyeluruh; dan keempat, peningkatan kualitas dan kapabilitas sumber daya manusia melalui sertifikasi pegawai.
“Kami berharap dengan berfokus pada empat hal ini, Waskita dapat melanjutkan kegiatan usaha yang lebih berkelanjutan dan menguntungkan, dengan tata kelola perusahaan yang lebih baik dan bertanggung jawab,” pungkas Hanugroho.
Dengan langkah-langkah ini, PT Waskita Karya bertekad untuk terus berkontribusi dalam pembangunan infrastruktur yang mendukung kemajuan ekonomi Indonesia. (Zan)