Indonesia Melangkah Menuju Target Net Zero Emission dengan Fokus pada Hidrogen Hijau.

Indonesia Melangkah Menuju Target Net Zero Emission dengan Fokus pada Hidrogen Hijau. foto dok zonaebt.com

JagatBisnis.com – Dalam upaya mengatasi tantangan perubahan iklim dan mencapai target pengurangan emisi gas rumah kaca (GRK), Indonesia semakin memperkuat komitmennya melalui dokumen Enhanced-Nationally Determined Contribution (E-NDC). Salah satu langkah penting dalam strategi ini adalah pencapaian Net Zero Emission (NZE) di sektor industri pada tahun 2050, sepuluh tahun lebih cepat dari target nasional.

Plt. Direktur Jenderal Industri Kimia, Farmasi, dan Tekstil (IKFT) Kementerian Perindustrian, Reni Yanita, menyampaikan bahwa krisis energi global serta komitmen Indonesia untuk mengurangi emisi GRK harus menjadi perhatian utama pelaku industri. Salah satu solusi yang diusulkan adalah pengembangan hidrogen hijau sebagai strategi untuk mencapai target NZE industri. “Hidrogen adalah alternatif bahan bakar ramah lingkungan yang ideal, terutama jika dihasilkan dari sumber energi terbarukan,” jelas Reni dalam Rapat Gabungan Pengurus Pusat dan Daerah Asosiasi Gas Industri Indonesia (AGII) Tahun 2024 di Jakarta, Selasa (10/9).

Baca Juga :   Hidrogen: Solusi Energi Masa Depan untuk Indonesia

Reni optimistis bahwa substitusi bahan bakar berbasis fosil dengan bahan baku dari sumber terbarukan, seperti hidrogen, dapat mempercepat pencapaian target NZE. Hidrogen, sebagai media penyimpan energi yang bebas emisi, berperan penting dalam rantai energi berkelanjutan. Namun, untuk memanfaatkan hidrogen dalam skala besar, diperlukan infrastruktur yang andal, aman, dan ekonomis untuk produksi, penyimpanan, dan transportasi.

AGII, sebagai wadah bagi produsen gas industri di Indonesia sejak 1972, diharapkan memainkan peran aktif dalam mendukung pengembangan hidrogen hijau. Reni mengapresiasi kontribusi AGII dalam mendukung kebutuhan oksigen selama pandemi Covid-19 dan berharap asosiasi ini terus mendorong anggotanya untuk ekspansi dan mendukung energi terbarukan.

Baca Juga :   Indonesia Siapkan Investasi Besar untuk Energi Baru Terbarukan: Target 8,2 GW hingga 2025

Ketua Umum AGII, Rachmat Harsono, menekankan pentingnya hidrogen sebagai solusi energi masa depan di tengah meningkatnya permintaan global untuk energi bersih. “Indonesia, dengan sumber daya alam melimpah, memiliki posisi strategis untuk memimpin perubahan ini,” kata Rachmat. Namun, ia juga mengingatkan bahwa mewujudkan potensi ini memerlukan inovasi teknologi, investasi, dan kolaborasi antara pemerintah, industri, dan pemangku kepentingan lainnya.

AGII berkomitmen untuk mendukung pemanfaatan hidrogen hijau dengan fokus pada teknologi dan keselamatan kerja. Rachmat menyoroti perlunya pelatihan dan standarisasi peralatan, termasuk pemanfaatan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) untuk peralatan gas, guna memastikan standar keselamatan yang tinggi dan mendukung pertumbuhan industri manufaktur domestik.

Baca Juga :   Pemerintah Dorong Elektrifikasi di Indonesia: Fokus pada Insentif untuk Mobil Hybrid

Selain itu, peta jalan hidrogen yang komprehensif sangat penting untuk memandu transisi energi nasional dan mendukung pertumbuhan industri gas berkelanjutan. “Roadmap ini diharapkan dapat menjadi pedoman dalam mencapai target NZE 2050, serta memberikan dampak ekonomi dan sosial positif bagi masyarakat Indonesia,” tandasnya.

Dengan langkah-langkah ini, Indonesia berkomitmen untuk menghadapi tantangan perubahan iklim dan mencapai target emisi yang ambisius, sekaligus menciptakan peluang ekonomi dan teknologi baru untuk masa depan yang lebih berkelanjutan. (Mhd)