LPEI Dorong Ekspor Indonesia ke Afrika dengan Komitmen Tinggi dan Fasilitas Pembiayaan Khusus

JagatBisnis.com – Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) atau Indonesia Eximbank semakin mempertegas komitmennya dalam meningkatkan ekspor produk Indonesia ke pasar non-tradisional, khususnya di Benua Afrika. Pada tahun 2023, nilai ekspor Indonesia ke Afrika tercatat mencapai USD 6,88 miliar, dengan LPEI berperan aktif mendukung 84 eksportir Indonesia dalam penetrasi pasar di 49 negara di wilayah tersebut.

Pertumbuhan Ekspor yang Stabil dan Diversifikasi Pasar

Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) yang diolah oleh Indonesia Eximbank menunjukkan bahwa ekspor Indonesia ke Afrika mengalami pertumbuhan stabil dengan tingkat pertumbuhan tahunan gabungan (CAGR) sekitar 9,47% selama lima tahun terakhir. Negara-negara tujuan utama ekspor Indonesia ke Afrika meliputi Mesir (37%), Kamerun (7,3%), Djibouti (7%), Afrika Selatan (6,1%), dan Nigeria (5,5%). Komoditas ekspor utama Indonesia ke Afrika antara lain minyak hewani dan nabati, kertas dan produk kertas, sabun dan bahan pembersih, otomotif dan komponen otomotif, serta peralatan elektrikal.

Dukungan LPEI untuk Ekspor dan Perlindungan Risiko

Plt. Direktur Pelaksana Sekretariat Lembaga, Kepatuhan, dan Sumber Daya Manusia LPEI, T. Wahyu Prihadi Wibowo, menegaskan komitmen Indonesia Eximbank untuk mendukung eksportir dalam menembus pasar Afrika melalui penyediaan Pembiayaan Ekspor dan Asuransi Kredit Perdagangan (Trade Credit Insurance/TCI). “Indonesia Eximbank tidak hanya berperan dalam meningkatkan daya saing produk-produk Indonesia di pasar Afrika yang terus berkembang, tetapi juga memberikan perlindungan kepada eksportir dari berbagai risiko yang berkaitan dengan perdagangan internasional,” ujar Wahyu.

Fasilitas Penugasan Khusus Ekspor (PKE) untuk Pasar Non-Tradisional

Sebagai bagian dari strategi untuk memperluas ekspor ke negara-negara non-tradisional, termasuk di Afrika, LPEI mengimplementasikan fasilitas Penugasan Khusus Ekspor (PKE) Kawasan. Fasilitas ini memberikan pembiayaan untuk transaksi atau proyek yang sulit diwujudkan secara komersial tetapi dianggap strategis oleh pemerintah dalam mendukung kebijakan ekspor nasional. PKE Kawasan mencakup pembiayaan ekspor untuk eksportir yang berfokus pada negara-negara di Afrika, Asia Selatan, dan Timur Tengah, kecuali negara-negara yang mendapat perhatian khusus.

Proyek-Proyek Strategis di Afrika

Beberapa proyek yang telah difasilitasi oleh LPEI melalui program PKE Kawasan di Afrika mencakup:

  • Pembiayaan ekspor pesawat CN-235 ke Senegal.
  • Pembiayaan pembangunan 3.950 unit Rumah Sosial di Aljazair oleh PT Wijaya Karya.
  • Ekspor semen dan klinker ke Afrika Timur.
  • Ekspor ikan kaleng (sarden, makarel, dan tuna) ke Nigeria dan Ghana di Afrika Barat.

Potensi dan Peluang Pasar di Afrika

Menurut kajian LPEI, komoditas seperti minyak sawit, otomotif, komponen otomotif, dan kayu lapis masih memiliki potensi besar di pasar Afrika. Afrika menawarkan peluang pasar yang luas dengan pertumbuhan ekonomi yang menjanjikan bagi eksportir Indonesia. Wahyu Prihadi Wibowo menambahkan, “Dengan dukungan LPEI, para pelaku usaha dapat lebih percaya diri menembus pasar Afrika. Saatnya eksportir Indonesia memanfaatkan peluang ini untuk memperluas jangkauan dan memperkuat posisi di pasar global.”

Dengan berbagai inisiatif dan fasilitas yang tersedia, LPEI terus berkomitmen untuk mendukung ekspansi pasar Indonesia di Afrika, membantu eksportir menghadapi tantangan dan memanfaatkan peluang yang ada di pasar yang berkembang pesat ini. (Zan)