JagatBisnis.com – Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) dan Kepala Bappenas, Suharso Monoarfa, baru-baru ini membeberkan hasil dari gelaran High Level Forum on Multistakeholder Partnership (HLF MSP) 2024 yang diadakan di Bali. Dalam acara tersebut, Suharso membahas berbagai inisiatif penting yang melibatkan kerja sama internasional antara Indonesia dan negara-negara mitra.
Salah satu pencapaian utama dalam forum ini adalah pertemuan dengan perwakilan dari Kepulauan Solomon. Selama sepuluh tahun terakhir, Indonesia telah menjalin kerja sama yang erat dengan negara kepulauan ini. Pada pertemuan kali ini, Indonesia menawarkan dukungan dalam bidang pendidikan medis. Mengingat Kepulauan Solomon hanya memiliki satu universitas kedokteran dan kekurangan tenaga medis, Indonesia berencana untuk menyediakan fasilitas pendidikan kedokteran guna memenuhi kebutuhan tersebut. Suharso menjelaskan, “Saya menawarkan mereka untuk bersekolah di kedokteran di Indonesia sebagai solusi bagi kekurangan tenaga medis di sana.”
Selain itu, Suharso juga mengungkapkan bahwa Kepulauan Solomon berharap untuk mendapatkan bantuan fisik dari Indonesia, seperti pembangunan rumah sakit. Ini mengikuti jejak bantuan sebelumnya, di mana Indonesia turut serta dalam pembangunan stadion di Kepulauan Solomon.
Di sisi lain, Suharso menghadiri penandatanganan nota kesepahaman (MoU) yang signifikan dengan Kongo. Dalam pertemuan tersebut, Kongo memutuskan untuk membeli lima pesawat buatan Indonesia dari PT Dirgantara Indonesia. Suharso mengungkapkan, “Hari ini saya menyaksikan penandatanganan pembelian lima pesawat N219 yang akan digunakan oleh perusahaan yang berbasis di Hongkong dan akan dikirim ke Kongo.”
Pertemuan dengan Kongo juga membuka peluang bagi kedua negara untuk saling belajar dan berbagi pengalaman. Pemerintah Kongo akan mengirimkan perwakilannya ke Indonesia untuk mempelajari kemajuan yang telah dicapai oleh Indonesia. Suharso mencatat, “Kongo kaya akan sumber daya alam, termasuk kobalt yang penting untuk baterai, sementara Indonesia memiliki nikel. Ini membuka peluang bagi kedua negara untuk bekerja sama dalam pengembangan teknologi dan industri.”
Forum ini menandai langkah penting dalam memperkuat hubungan internasional dan mempromosikan kerjasama strategis yang saling menguntungkan antara Indonesia dan negara-negara mitra. (Zan)