Ekbis  

PT Pertamina Geothermal Energy Rencanakan Ekspansi Inorganik 175 MW di 2025

PT Pertamina Geothermal Energy Rencanakan Ekspansi Inorganik 175 MW di 2025. foto dok pge.pertamina.com

JagatBisnis.com – PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO), bagian dari Grup Pertamina, berambisi untuk memperluas kapasitasnya dengan rencana ekspansi inorganik yang mencakup akuisisi pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) domestik dan internasional pada tahun 2025. Meskipun PGEO belum mengungkapkan detail spesifik mengenai aset PLTP yang akan diakuisisi dan nilai transaksi, tambahan kapasitas sebesar 175 MW diharapkan akan meningkatkan kapasitas total PGEO yang mencapai 672 MW pada kuartal I-2024, setara dengan peningkatan 26%.

Direktur Utama PGEO, Jufli Hadi, menjelaskan bahwa rencana ekspansi ini masih dalam tahap pengembangan dan belum sepenuhnya terperinci. “Kami menargetkan realisasi ekspansi proyek inorganik pada tahun 2025. Kami berharap dapat memberikan informasi lebih lanjut mengenai wilayah kerja panas bumi yang kami incar dan detail lainnya dalam waktu dekat,” kata Jufli.

Baca Juga :   Garap 3 Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP), PLN Cari Mitra Lokal dan Global

Salah satu fokus PGEO adalah akuisisi PLTP Sorik Marapi yang saat ini sedang dikembangkan oleh KS Orka Renewables. Saat ini, PGEO tengah mengkaji potensi panas bumi di Wilayah Kerja Panas Bumi (WKP) Sorik Marapi, terutama terkait cadangan yang dapat mendukung produksi berkelanjutan selama masa kontrak. PLTP Sorik Marapi memiliki kapasitas total 149 MW, dan PGEO sebelumnya berencana mengakuisisi PT Sorik Marapi Geothermal Power dengan nilai transaksi sekitar US$ 1 miliar. Proyek ini merupakan salah satu yang terbesar di Indonesia, dengan kapasitas potensial mencapai 240 MW.

Baca Juga :   Garap 3 Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP), PLN Cari Mitra Lokal dan Global

Di sisi finansial, PGEO mencatatkan laba bersih sebesar US$ 96,27 juta hingga 30 Juni 2024, atau setara dengan Rp 1,56 triliun jika dikonversi dengan kurs Rp 16.290 per dolar AS. Laba bersih ini menunjukkan kenaikan 3,77% dibandingkan laba bersih pada periode yang sama tahun lalu yang sebesar US$ 92,77 juta.

Baca Juga :   Garap 3 Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP), PLN Cari Mitra Lokal dan Global

Meski laba bersih tumbuh, pendapatan PGEO mengalami penurunan tipis sebesar 1,43% secara tahunan, dari US$ 206,73 juta pada semester I-2023 menjadi US$ 203,76 juta pada semester I-2024. Pendapatan ini berasal dari penjualan operasi sendiri sebesar US$ 194,75 juta dan production allowances pihak ketiga sebesar US$ 9,01 juta, yang masing-masing mengalami penurunan sebesar 0,41% dan 19,26% (YoY).

Dengan rencana ekspansi ini, PGEO berupaya memperkuat posisinya di pasar energi geothermal global, sejalan dengan strategi perusahaan untuk meningkatkan kapasitas dan kontribusi energi terbarukan dalam portofolionya. (Hky)