JagatBisnis.com – PT PLN (Persero) sedang mempersiapkan langkah besar dalam upaya dekarbonisasi sektor ketenagalistrikan dengan mengimplementasikan teknologi Carbon Capture Storage (CCS). Teknologi ini menjadi bagian dari strategi PLN untuk mencapai target Net Zero Emissions pada 2060, yang sejalan dengan komitmen Indonesia terhadap pengurangan emisi karbon.
Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, menjelaskan bahwa PLN telah menyusun rencana jangka pendek dan jangka panjang untuk mengurangi emisi karbon secara efektif. “PLN memegang peranan penting dalam transisi energi Indonesia ke energi bersih. Kami memiliki peta jalan transisi energi yang komprehensif dan berkomitmen untuk mencapainya guna mencapai Net Zero Emissions pada 2060,” ungkap Darmawan dalam keterangan resmi, Sabtu, 3 Agustus.
Sebagai pelopor dalam penerapan teknologi CCS di sektor kelistrikan Indonesia, PLN telah menggandeng berbagai mitra internasional untuk studi pengembangan teknologi ini di lima pembangkit listriknya. “Tantangan dalam transisi energi sangat besar. Kolaborasi global sangat diperlukan. Kami telah bekerja sama dengan berbagai mitra internasional untuk studi implementasi CCS di 4 PLTU dan 1 PLTGU kami,” tambah Darmawan.
Executive Vice President (EVP) Perencanaan Sistem Ketenagalistrikan PLN, Warsono, menyampaikan bahwa saat ini terdapat 37,6 Gigawatt (GW) pembangkit yang memenuhi syarat untuk penerapan CCS. Dari jumlah tersebut, 19 GW dianggap secara teknis layak dan menjadi prioritas untuk implementasi. “CCS akan memainkan peran kunci dalam dekarbonisasi sektor pembangkitan listrik. PLN menargetkan implementasi CCS untuk kapasitas total 2 GW pada tahun 2040 dan 19 GW pada 2060,” jelas Warsono.
Untuk mewujudkan rencana ambisius ini, PLN telah menjalin kemitraan dengan sejumlah perusahaan internasional terkemuka seperti JERA, JGC, INPEX, dan Karbon Korea. Beberapa pembangkit listrik yang menjadi percontohan penerapan CCS antara lain PLTU Suralaya Unit 1-4, PLTU Suralaya Unit 5-7, PLTU Indramayu, PLTGU Tambak Lorok, dan PLTU Tanjung Jati B.
“Kolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan sangat krusial untuk implementasi CCS di masa depan. Untuk pilot plan-nya, kami telah melakukan studi dengan beberapa pihak terkait penerapan CCS ini,” pungkas Warsono.
Dengan komitmen dan langkah-langkah strategis ini, PLN menunjukkan dedikasinya dalam mengurangi jejak karbon dan mendukung transisi energi berkelanjutan di Indonesia. Teknologi CCS diharapkan akan menjadi salah satu pilar utama dalam mewujudkan masa depan energi yang lebih bersih dan ramah lingkungan. (Mhd)