JagatBisnis.com – Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengungkapkan bahwa tantangan utama dalam pembangunan Bandara IKN adalah curah hujan yang tinggi di Kalimantan Timur. Dalam kunjungannya untuk meninjau progres pembangunan bandara tersebut pada Jumat (12/7), Menhub menegaskan pentingnya modifikasi cuaca untuk memastikan kelancaran pembangunan infrastruktur.
Menhub menjelaskan bahwa dari 30 hari terakhir, hanya 8 hari yang cuacanya cerah di wilayah IKN, sementara sisanya didominasi oleh hujan. Kondisi ini berpotensi mempengaruhi target pembangunan fasilitas bandara jika terus berlanjut. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah melakukan upaya modifikasi cuaca yang berhasil mengurangi intensitas hujan.
“Modifikasi cuaca di Kalimantan Timur harus ditingkatkan dengan kerjasama semua pihak terkait. Langkah ini diharapkan dapat mempercepat pembangunan infrastruktur di kawasan IKN,” ujar Menhub, seraya meminta doa dari masyarakat agar upaya ini berhasil.
Saat meninjau proyek pembangunan, Menhub melihat bahwa progres pembangunan terminal bandara dan landasan pacu telah berjalan baik. Pembangunan landasan pacu fungsional dengan panjang 2.200 meter diupayakan selesai untuk menyambut Hari Kemerdekaan Republik Indonesia.
Menhub juga mengapresiasi kerja keras Kementerian PUPR dan seluruh tim yang terlibat dalam proyek ini. Dia menyebut kontribusi mereka sebagai langkah penting bagi kemajuan bangsa.
Dalam kegiatan tersebut, Menhub didampingi oleh sejumlah pejabat seperti Dirjen Perhubungan Udara Maria Kristi, Direktur Bandar Udara Ditjen Hubud Lukman F. Laisa, dan beberapa tokoh terkait lainnya.
Kunjungan Menhub ini juga melibatkan diskusi dengan Kepala BMKG Dwikorita Karnawati melalui video conference, yang memberikan gambaran tentang pengaruh Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) terhadap curah hujan di IKN. Meskipun demikian, ada tantangan seperti fenomena Madden Julian Oscillation yang mempengaruhi cuaca di wilayah tersebut. (Zan)