Ekbis  

Suzuki Menghentikan Penjualan Ignis di Indonesia, Siap Gantikan dengan Suzuki Fronx

Suzuki Menghentikan Penjualan Ignis di Indonesia, Siap Gantikan dengan Suzuki Fronx. foto dok suzuki-umcsurabaya.com

JagatBisnis.com – PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) telah mengumumkan bahwa mereka akan menghentikan penjualan model Ignis di Indonesia. Model ini akan digantikan oleh Suzuki Fronx, yang direncanakan untuk diproduksi dalam negeri sebagai unit CKD (Completely Knocked Down).

Ignis, yang terakhir dipasarkan dengan Nomor Induk Kendaraan (NIK) 2024 hingga Mei lalu, telah diumumkan sebagai model yang diskontinu. Informasi ini disampaikan oleh beberapa tenaga penjual Suzuki yang menegaskan bahwa persediaan Ignis terakhir telah habis.

“Sesuai rencana, Ignis sudah diskontinu, terakhir NIK 2024 bulan Mei kemarin sudah habis. Rencana mau diganti Suzuki Fronx, unit CKD Indonesia,” kata salah satu tenaga penjual Suzuki.

Donny Saputra, Direktur Pemasaran 4W PT SIS, mengonfirmasi rencana ini dan menegaskan bahwa Suzuki akan fokus pada kendaraan yang lebih terlektrifikasi di masa depan.

“Kami akan lebih fokus ke produk terelektrifikasi, seperti XL7 Hybrid dan Ertiga Hybrid, serta memperkuat keberadaan model-model buatan dalam negeri,” ujar Donny Saputra dalam keterangannya.

Meskipun belum diumumkan secara resmi apakah Suzuki Fronx akan langsung menggantikan posisi Ignis, namun dari penjelasan Donny Saputra, Fronx yang juga menggunakan teknologi mild hybrid berpotensi untuk dipasarkan di Indonesia.

Fronx sendiri telah diluncurkan oleh Suzuki di India pada awal tahun lalu. Mobil ini memiliki desain yang mirip dengan Grand Vitara, dengan fitur lampu depan terpisah oleh aksen krom yang menempel pada gril berwarna hitam. Tersedia dua pilihan mesin untuk Fronx, yakni mesin Boosterjet 1.000 cc K-Series turbocharged dengan teknologi mild hybrid, dan mesin 1.200 cc K-Series Dual Jet.

Keputusan Suzuki untuk berfokus pada kendaraan elektrifikasi sejalan dengan tren global dan upaya untuk mengurangi dampak lingkungan dari kendaraan bermotor. Langkah ini juga dapat memberikan pilihan yang lebih beragam bagi konsumen di Indonesia, seiring dengan perkembangan teknologi dan kebutuhan pasar yang semakin dinamis. (Mhd)