JagatBisnis.com – Emiten tambang emas dan tembaga, PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA), menyatakan optimisme dalam mengejar target produksi emas tahun 2025 di kisaran 100.000 hingga 110.000 ons. Target ini diyakini tercapai berkat kinerja solid pada kuartal pertama serta perkembangan proyek strategis yang berjalan sesuai jadwal.
Menurut General Manager Communications MDKA, Tom Malik, produksi emas dari Tambang Tujuh Bukit di Banyuwangi pada kuartal I-2025 telah mencapai 25.481 ons. Sementara itu, penjualan emas dalam periode yang sama tercatat 36.796 ons, menghasilkan pendapatan sekitar US$ 109,9 juta, termasuk kontribusi dari penjualan perak sebesar US$ 8,5 juta.
Biaya Produksi Kompetitif dan Margin Tinggi
MDKA berhasil menekan biaya tunai produksi (cash cost) menjadi US$ 932 per ons, serta biaya berkelanjutan (AISC) sebesar US$ 1.319 per ons. Dengan struktur biaya ini, margin operasional perusahaan tercatat mencapai 75% YoY, menandakan efisiensi dan profitabilitas yang tinggi.
Estimasi biaya tunai untuk sisa tahun ini berada di kisaran US$ 1.000–1.100 per ons, sementara AISC diproyeksikan antara US$ 1.400–1.600 per ons.
Laporan lengkap untuk semester I-2025 akan dipublikasikan dalam waktu dekat, bersamaan dengan laporan kegiatan kuartal II-2025.
Proyek Pani di Gorontalo Siap Uji Coba Akhir 2025
Selain kinerja dari Tambang Tujuh Bukit, MDKA juga mencatat kemajuan signifikan dari Proyek Emas Pani di Gorontalo. Hingga akhir kuartal I-2025, proyek ini telah mencapai 49% penyelesaian fisik dan ditargetkan memasuki fase uji coba operasional (commissioning) pada akhir 2025.
Produksi emas pertama dari tambang Pani diperkirakan akan dimulai pada awal 2026, yang menjadi tonggak penting dalam peningkatan kapasitas produksi emas MDKA.
Dengan dua tambang emas yang beroperasi penuh, MDKA siap memperkuat posisinya sebagai salah satu pemain utama di industri tambang emas Indonesia. (Zan)